Kursi menteri dari aktivis 1998 dan anak muda untuk siapa?

Presiden Joko Widodo menyinggung di kabinetnya akan ada menteri dari kalangan anak muda dan aktivis 1998.

Presiden Joko Widodo pernah menyinggung kursi menteri untuk aktivis 1998 dan anak muda. Alinea.id/Oky Diaz.

Setelah melalui proses panjang, dari pemilu hingga sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi, pasangan calon presidan dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), beberapa waktu lalu.

Kursi menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf pun diperbincangkan publik. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi sempat menyinggung perihal asal kalangan menteri yang akan membantunya kelak.

Aktivis 98 jadi menteri

Salah satunya, saat acara halalbihalal dengan sejumlah aktivis 1998 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (16/6), Jokowi mengatakan akan ada jatah menteri bagi aktivis 1998. Sebab, menurut dia, pascareformasi belum pernah ada aktivis 1998 yang jadi menteri.

Pada masa Orde Baru, menteri dari aktivis 1966 yang menumbangkan pemerintahan Sukarno pun ada. Perwakilan aktivis 1966 yang menjadi menteri, yakni Akbar Tandjung anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (1988-1993), Menteri Perumahan Rakyat (1993-1998), dan Menteri Perumahan dan Permukiman (1998).