Siasat kubu Amien Rais bentuk PAN Reformasi

Posisi Amien Rais sebagai Ketua Dewan Kehormatan dalam kepengurusan PAN sebelumnya, bakal digantikan Soetrisno Bachir.

Peserta Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) dari sejumlah daerah turun dari bus di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (09/2). Foto Antara/Jojon/aww.

Tensi politik di internal PAN masih memanas padahal pelantikan kepengurusan PAN diagendakan Rabu (25/3). Apalagi setelah Zulkifli Hasan (Zulhas) selaku Ketua Umum PAN terpilih, memberikan pernyataan tersirat, bahwa Amien Rais tidak lagi masuk kepengurusan formal PAN (2020-2025).

Posisi Amien Rais sebagai Ketua Dewan Kehormatan dalam kepengurusan PAN sebelumnya, bakal digantikan Soetrisno Bachir. Hal itulah yang menyulut kemarahan kubu Mulfachri Harahap, yang juga merupakan kelompok loyalis Amien. Imbasnya, Selasa (10/3) malam, kubu Mulfachri melangsungkan pertemuan di salah satu tempat guna membicarakan rencana perlawanan.

Informasinya, Amien Rais sendiri yang memimpin pertemuan tersebut. Hal itu berdasarkan klaim dari Ketua DPW PAN Sulawesi Barat yang juga sebagai tim sukses dari Mulfachri Harahap dalam kongres ke-V PAN, Muhammad Asri Anas. Pertemuan tersebut disebut dihadiri beberapa tokoh senior PAN, ketua DPW dan 20 ketua DPD PAN.

“Jadi begini, semalam kami rapat dengan Pak Amien Rais. Saya dan ketua-ketua DPW, ada Putra Jaya Husin pendiri PAN, ketua-ketua DPW, 20 Ketua DPD dan tokoh-tokoh lain,” kata Anas saat dihubungi wartawan, Rabu (11/3).

Pertemuan tersebut membahas kemungkinan membentuk partai baru, atau PAN Reformasi sebagai tandingan dari PAN hasil kongres ke-V. Hal itu merupakan desakan dari 20 ketua DPD PAN kepada Amien Rais. Peserta pertemuan tersebut tidak menerima perlakuan Zulhas yang dinilai telah ‘meludahi’ Amien Rais selaku pendiri partai.