Ketua PBNU: Sistem proposional tertutup mengurangi hak pemilih

Gus Yahya menyatakan bahwa secara teoritis, sistem proposional tertutup mengurangi hak langsung dari pemilih.

Ketua Umum PBNU 2022-2027, Yahya Cholil Staquf. Twitter/@nahdlatululama

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, ikut merespon polemik mekanisme pemilihan anggota legislatif (pileg) 2024 dengan sistem proposional tertutup. Menurutnya, model tersebut mengurangi hak langsung dari pemilih.

"Pendapat pribadi saya, pendapat pribadi ini ya, harap dicatat, bahwa sistem proporsional tertutup itu secara teoritis mengurangi hak langsung dari pemilih itu saja," kata Gus Yahya kepada wartawan, Rabu (4/1).

Gus Yahya mengaku hal tersebut merupakan pendapatnya pribadi. Sejauh ini, kata dia, sikap resmi PBNU belum ada.

"Secara teoritis mengurangi hak langsung dari pemilih karena nggak bisa milih orang per orang. Ini pendapat pribadi," ucapnya.

Kendati demikian, Yahya mengatakan, model mana nantinya yang diterapkan di Pileg 2024, itu tergantung kesepakatan.