sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

8 alasan film Perempuan Tanah Jahanam sayang dilewatkan

Di film horor terbarunya ini, Joko Anwar kembali mengangkat sosok perempuan hamil dan mempersoalkan fungsi keluarga.

Robertus Rony Setiawan
Robertus Rony Setiawan Sabtu, 12 Okt 2019 19:00 WIB
8 alasan film Perempuan Tanah Jahanam sayang dilewatkan

6. Penantian panjang Joko Anwar melibatkan akting Christine Hakim
Sebagaimana produksi film yang terwujud 10 tahun sesudah skenarionya ditulis,
film Perempuan Tanah Jahanam juga sebuah capaian Joko Anwar yang bekerja sama dengan aktris Christine Hakim. Di film ini, Christine Hakim memerankan karakter antagonis Nyi Misni, ibu Ki Saptadi (Ario Bayu).

Joko mengungkapkan, sejak lama dia berangan untuk mengajak peraih Piala Citra kategori aktris utama terbaik untuk film Tjoet Njai’ Dhien (1988) itu. Joko pun punya kesan mendalam semasa kecil dari menonton film-film yang diperankan Christine Hakim.

“Aku tuh waktu kecil sudah hapal film-film Ibu Christine Hakim. Aku sudah hapal dialog Christine Hakim di film Kawin Lari (1975),” kata Joko.

Namun, Joko menyimpan keinginan untuk mengajak Christine berperan dalam filmnya. Sebab kata dia, “Aku mau kerja sama sama Ibu Christine Hakim di film yang aku rasa filmku yang terbaik.”

Nah, apakah film Perempuan Tanah Jahanam menjadi film terbaik karya Joko Anwar? Terlepas dari penilaian penonton, Joko memandang karakter Nyi Misni sebagai paradoks antara kejahatan atau kebaikan.

“Dia itu jahat, atau menyelamatkan seorang anak dari dilahirkan ke dunia yang tidak sempurna ini?” ucapnya.

Joko juga menceritakan Christine Hakim sempat mengalami kondisi di bawah sadar (trance) selama 30 menit sewaktu syuting. Akibatnya, Christine harus menjalani masa pemulihan cukup lama di lokasi syuting untuk memulihkan energi.

7. Menggunakan efek CGI
Beberapa adegan di film ini juga menggunakan teknologi efek visual Computer-generated imagery (CGI). Joko mengungkapkan, efek CGI ini antara lain digunakan untuk adegan berlatar pintu tol. Selain itu, adegan dalam ruangan rahasia di bawah lantai rumah juga menampilkan kesan mencekam yang disertai efek CGI. Adegan ini akan mengingatkan kita dengan efek serupa dalam shoot-shoot di film Avengers: Endgame (2019).

Sponsored

8. Tata suara hasil kolaborasi Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Mian Tiara
Aspek yang tak kalah penting dalam sebuah karya film ialah tata suara dan musik. Film-film Joko Anwar sebagian besar diisi oleh ilustrasi bebunyian oleh penata musik Aghi Narotttama dan Bembi Gusti. Secara khusus di Perempuan Tanah Jahanam, musisi Mian Tiara turut berkontribusi dengan olah vokalnya. Mian dipercaya oleh Aghi dan Bembi karena piawai sebagai penyanyi dan penulis lagu di grup musik Simak Dialog.

“Saya diajak untuk mengisi suara teror yang mengerikan. Mereka (Aghi dan Bembi) minta saya untuk berkolaborasi. Ketika membuat film, Aghi dan Bembi mengajak saya untuk mengisi suara teriakan-teriakan histeris,” kata Mian dalam sesi jumpa pers setelah pemutaran terbatas, Kamis (10/10).

Mian menceritakan, dia menyumbang vokal dalam tembang-tembang Jawa yang lirih tapi juga sendu. Ini pun dilatari latar suasana adegan ketika persalinan beberapa ibu warga kampung dan saat pertunjukan wayang kulit. Mian juga berperan sebagai salah satu perempuan hamil di Desa Hardjosari yang suka menemukan ketenangan spiritual dari menembang.

“Saya menembang bukan dengan suara merdu dan bagus karena juga dalam situasi peran perempuan yang sedang bersalin,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid