Melampaui target, transaksi Trade Expo Indonesia ke-36 tembus US$ 3,99 miliar

Kementerian Perdagangan mencatat nilai total transaksi sementara pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 Digital Edition mencapai US$ 3,99 miliar atau sekitar Rp 57 triliun.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan nilai transaksi sementara tersebut jauh melampaui dari target yang ditetapkan sebesar US$ 1,5 miliar.

“Dengan menghadirkan 834 peserta, hingga Kamis (4/11), TEI-DE 2021 berhasil membukukan transaksi sebesar US$ 3,99 miliar. Nilai tersebut jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar US$ 1,5 miliar,” ujar Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/11).

Lutfi menjelaskan keseluruhan nilai transaksi tersebut didapatkan melalui kegiatan penjajakan bisnis (business matching) sebesar US$ 2,52 miliar, penandatangan nota kesepahaman (MoU) sebesar US$ 978,81 juta, transaksi kegiatan perwakilan perdagangan RI sebesar USD 494,41 juta, dan transaksi harian sebesar US$ 1,71 juta.

“Keberhasilan ini berkat kerja keras berbagai pihak, termasuk para Perwakilan Perdagangan RI yang berhasil menjaring sebanyak 3.573 buyers dari 133 negara mitra dagang serta sebanyak 4.288 buyers lokal,” ucapnya.

Produk yang berhasil menarik minat buyers pada TEI kali ini yaitu produk suplai medis sebesar US$ 280,61 juta (7,02%), minyak kelapa sawit sebesar US$ 278,20 juta (6,96 %), kertas dan produk kertas sebesar US$ 252,02 juta (6,31%), produk kimia sebesar US$ 114 juta (2,85%), kopi, teh dan coklat sebesar US$ 113,72 juta (2,85 %), makanan olahan sebesar US$ 87,98 juta (2,20%), otomotif sebesar US$ 73 juta (1,83%), minyak kelapa sebesar US$ 65,58 juta (1,64%), dan produk karet sebesar US$ 54,80 juta (1,37%).

Sedangkan, 10 negara tujuan ekspor dengan nilai transaksi terbesar yaitu Mesir sebesar US$ 560,22 juta (14,02 %), Brasil sebesar US$ 285,80 juta (7,15%), Jepang sebesar US$ 252,58 juta (6,32%), Australia sebesar US$ 108,95 juta (2,73%), Tiongkok sebesar US$ 100,25 juta (2,51%), Malaysia sebesar US$ 87,89 juta (2,20%), Arab Saudi sebesar US$ 53,08 juta (1,33%), Belanda sebesar US$ 13,83 juta (0,35%), India sebesar US$ 8,02 juta (0,20%), dan Korea Selatan sebesar US$ 2,81 juta (0,07%).