sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

12 perusahaan siap masuk ke pasar modal

Enam di antaranya merupakan perusahaan yang rencananya akan go public tahun lalu.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 03 Jan 2019 12:06 WIB
12 perusahaan siap masuk ke pasar modal

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, 12 perusahaan telah siap masuk ke pasar modal dan menjadi perusahaam terbuka pada awal tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, dari 12 perusahaan tersebut, enam di antaranya merupakan perusahaan yang rencananya akan go public tahun lalu. Namun tertunda karena ada beberapa kewajiban dari bursa yang belum dipenuhi.

Berdasarkan data BEI, beberapa perusahaan yang akan melepas sahamnya ke publik, antara lain PT Estika Tata Tiara, PT Nusantara Properti Internasional, PT Sentra Food Indonesia, PT Citra Putra Realty, PT Menteng Heritage Realty, PT Arkha Jayanti Persada, dan PT Capri Nusa Satu Properti.

Sementara itu, di antara 12 perusahaan yang siap melantai tersebut, tidak ada satupun perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usaha BUMN yang telah siap untuk melantai di bursa. 

"Ada beberapa dokumen yang harus mereka kumpulkan atau permintaan penjelasan yang mungkin lebih banyak yang kita minta terhadap beberapa hal. BUMN nanti saya sampaikan termasuk anak-anak usahanya. Dari 12 perusahaan belum ada BUMN," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1).

Sebelumnya dikabarkan, enam anak usaha BUMN telah menyatakan kesiapannya melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini. Enam anak usaha BUMN tersebut yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Adhi Persada Gedung, PT Adhi Commuter Properti, PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), PT Wika Industri dan Konstruksi, serta PT Rumah Sakit Pelni.

Namaun secara keseluruhan, menurut pipeline perusahaan penjamin emisi efek (underwriter), sudah ada 45 perusahaan yang mengantri untuk melantai di bursa pada tahun ini. Namun, Nyoman mengaku belum mengetahui nama ke-45 perusahaan tersebut karena masih dirahasiakan oleh perusahaan penjamin efek masing-masing perusahaan.

Dari 45 perusahaaan tersebut, ada kemungkinan satu perusahaan dijaminkan melalui lebih dari satu perusahaan penjamin emisi efek.  "Nanti ada konfirmasi dari pertanyaan yang kita sampaikan, join dengan (perusahaan penjamin) siapa aja," pungkas Nyoman.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid