27 emiten melakukan IPO di tengah pandemi
Nilai penawaran umum dari 27 emiten tersebut mencapai Rp3,1 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga 10 Juli 2020, sebanyak 27 emiten baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pelaksana tugas (Plt.) Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Yunita Linda Sari mengatakan, nilai penawaran umum dari 27 emiten tersebut mencapai Rp3,1 triliun.
"Ada penambahan 27 emiten baru, walaupun nilai penawaran umumnya agak menurun," kata Yunita dalam keterangan pers Reformasi Bidang Pengawasan Pasar Modal OJK, Rabu (22/7).
Sebagai informasi, pada tahun 2019 tercatat 55 emiten baru melantai ke bursa. OJK mencatat nilai penawaran umum dari 55 emiten tersebut mencapai Rp14,7 triliun.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai 17 Juli 2020, terdapat 18 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham saham perdana (IPO) di BEI.
Perusahaan-perusahaan yang akan melakukan IPO tersebut bergerak di beberapa sektor. Sejumlah delapan perusahaan berasal sektor trade, services dan investment, tiga perusahaan dari sektor properti, real estate dan building construction.
Lalu dua perusahaan dari sektor consumer goods industry, dua perusahaan dari sektor agriculture, dan tiga perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor basic industry & chemicals, infrastructure utilities & transportation, serta finance.
"Selain itu, saat ini terdapat 29 penerbit yang akan menerbitkan 34 emisi obligasi atau sukuk yang berada dalam pipeline di BEI," kata Nyoman, Senin (20/7).