sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

3 kunci bikin padi berkualitas tinggi

Pemerintah mendorong petani membuat pupuk organik menggunakan bahan alami, seperti jerami dan kotoran hewan ternak.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Kamis, 27 Okt 2022 19:21 WIB
3 kunci bikin padi berkualitas tinggi

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani meningkatkan produktivitas, antara lain melalui penggunaan varietas unggul, memperluas penggunaan pupuk organik, dan pemupukan secara berimbang. Sejumlah langkah ini dinilai penting dilakukan sehingga bisa meningkatkan hasil padi berkualitas.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, pertanian merupakan sektor kunci yang bisa memperkuat perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru dalam meningkatkan produktivitas, yang salah satu caranya dengan memperkuat jaringan (networking) dan pengembangan pupuk organik sebagai penyubur tanaman.

"Untuk mengantisipasi dan beradaptasi, kita perlu tiga hal, yaitu memperkuat pendidikan, teori, dan pertemuan seperti ini untuk membangun networking. Hal kedua, yaitu membangun agenda dan manajemen sistem sebagai sebuah ilmu yang akan kita terapkan. Dan ketiga, adalah mengubah mindset dari para pelaku pertanian untuk berubah dengan kondisi yang ada, salah satunya mengembangkan pupuk organik,” tuturnya saat menghadiri acara Training of Trainer (ToT), dikutip Kamis (27/10).

Mentan menilai, sektor pertanian sejak lama menjadi bantalan ekonomi nasional bahkan telah berhasil membuka banyak lapangan pekerjaan. Atas hal ini, Mentan pun mengimbau generasi muda memperkuat pertanian dengan bekerja lebih keras lagi.

"Pertanian itu harus kita jaga bersama dan kita yang menjadi pejabat jangan sampai salah maintenance. Yang paling penting, kita jangan menjadi orang yang menghilangkan nilai-nilai kebangsaan," imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menambahkan, salah satu yang harus dilakukan bersama adalah melakukan pemupukan berimbang. Sistem tersebut sangat penting dalam mendukung tumbuh kembangnya sebuah tanaman.

"Pemupukan tidak boleh berlebih. Kalau pupuk urea berlebih, dia memasamkan tanah dan berbahaya. Akibatnya, gampang tererosi dan cepat jenuh airnya. Di situlah bisa mengakibatkan gagal tanam," jelas Dedi.

Pemupukan, menurut Dedi, menjadi komponen utama sebuah tanaman. Dengan demikian, keberimbangan antara urea dan proses perawatan memiliki andil besar.

Sponsored

Selain itu, pengaturan aliran air juga harus diperhatikan, terutama bagi sawah yang baru proses tanam. Seperti pemupukan, pengairan pun tidak boleh berlebih karena dapat merusak akar tanaman.

"Air adalah infiltrasi dan air harus kita jadikan anugerah. Dengan kita belokan airnya ke lahan pertanian untuk irigasi, maka dengan sendirinya ia akan menghasilkan karbohidrat dalam bentuk beras. Di situlah pentingnya kita membuat sumur resapan sebanyak-banyaknya," paparnya.

"Yang pasti, pemupukan harus benar dan diimbangi dengan pupuk organik. Kalau di lahan miring, imbangi dengan guludan agar erosi tidak banyak," katanya.

Lebih jauh, Dedi mengatakan, pemerintah telah menyediakan pupuk subsidi dengan kapasitas 9 juta ton. Untuk memperoleh pupuk ini, para petani bisa mendapatkannya melalui sistem e-RDKK.

"Basis dari pengajuan subsidi pupuk adalah RDKK. Jadi, manakala ada lahan yang di luar domisili kecamatan, dia tidak mendapatkan pupuk. Solusinya, kompromi saja, tidak boleh ada lahan yang tidak kebagian pupuk kalau sudah berhak dan sesuai SOP yang dikeluarkan oleh Kementan," ujar Dedi.

Di samping itu, pemerintah juga mendorong para petani membuat pupuk organik menggunakan bahan alami, seperti jerami dan kotoran hewan ternak. Petani bahkan bisa membuat sertifikasi untuk pembuatan pupuk organik berbasis bisnis.

"Bagaimana caranya mendapatkan sertifikasi? Kalau untuk komersial, itu harus uji mutu dan efektivitas bersama sama dengan Kementan. Jadi, di dalam sertifikasi organik itu yang paling penting adalah prosesnya, bukan hanya produknya," pungkasnya. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid