sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

3 Langkah Kemendag kejar pertumbuhan ekspor

Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 7,5% atau US$175 miliar pada 2019.

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 14 Mar 2019 10:27 WIB
3 Langkah Kemendag kejar pertumbuhan ekspor

Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 7,5% atau US$175 miliar pada 2019. Komitmen ini diputuskan setelah Kemendag rampung menggelar rapat kerja nasional selama dua hari berturut-turut di Hotel Shangri La Jakarta.

“Target ini ditetapkan karena mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang saat ini sedang melambat,” kata Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Rabu (13/3).

Untuk mencapai target pertumbuhan ekspor tersebut, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan tiga langkah. Pertama, mengembangkan sistem informasi terpadu di Kemendag. Kedua, penyederhanaan peraturan dan prosedur ekspor-impor. Terakhir, menyukseskan perjanjian perdagangan, misi dagang, dan pameran dagang.

Terkait hal tersebut, Enggartiasto mengingatkan, arahan Presiden Joko Widodo saat membuka rapat kerja nasional, yakni untuk terus berlari mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain khususnya di Asia Tenggara. Selain itu, juga bergerak lebih cepat di era digital agar mampu bersaing. 

Enggartiasto menjelaskan, untuk meningkatkan kinerja ekspor dan memperluas akses pasar, Kemendag akan terus menambah jumlah kerja sama perdagangan internasional. Pada tahun ini, Kemendag akan berupaya menyelesaikan perundingan dengan Iran, Uni Eropa, Mozambik, Turki, Tunisia, Bangladesh, dan Korea Selatan. 

Selain itu, akan dilakukan penyelesaian perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership, ASEAN Economic Community, ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement, ASEAN-India Free Trade Agreement, serta peninjauan kembali Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement.

Terkait perwakilan perdagangan luar negeri, Kemendag akan melanjutkan momentum reposisi dan reorientasi Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center agar memberikan hasil optimal. Reposisi yang dilakukan dengan memperhatikan potensi peningkatan nilai ekspor di masa depan.

Sedangkan reorientasi mengedepankan perubahan paradigma dan perilaku dari agen pemerintah yang birokratis menjadi intelijen pasar yang gesit dan responsif.

Sponsored

Sementara di sektor perdagangan dalam negeri ini, Kemendag akan mengoptimalkan peran ekonomi digital untuk meningkatkan daya saing digital Indonesia. Karena itu, harus ada regulasi dan tata kelola niaga elektronik yang membawa manfaat besar bagi pelaku usaha dan masyarakat, terutama dalam hal pengawasan barang dan perlindungan konsumen.

Juga Kemendag akan meningkatkan upaya pemasaran produk pasar rakyat agar dapat masuk ke ekosistem online atau daring, sehingga pasar rakyat memiliki platform niaga elektronik sendiri untuk bersaing di era digital. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan nilai tambah dengan memperhatikan citra dan kemasan produk, sehingga omzet penjualan para pedagang di  pasar rakyat bisa meningkat.

Selain fokus pada kinerja ekspor, Kemendag pun berkomitmen menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama masa kerja ke depan. Komitmen ini pun mengikuti mandat Presiden Joko Widodo yang disampaikan saat pembukaan Raker Kemendag pada Selasa (12/3) lalu. 

Soal komitmen ini, pemerintah menargetkan inflasi sebesar 3,5% dengan harga bahan kebutuhan pokok yang terkendali, terutama harga-harga bahan pokok di hari-hari besar nasional. 
    
"Karena itu, Kemendag membutuhkan kerja keras dan kerja sama yang kuat dari semua lapisan. Mulai dari Gubernur, Bupati, Wali Kota, serta Dinas dan tim pengelola pasar di seluruh pelosok tanah air," kata Enggartiasto.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid