sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AASI catat aset asuransi syariah naik 7,32% kuartal I-2021

Meski kondisi perekonomian masih kurang baik, hal ini menunjukkan asuransi syariah dalam kondisi yang cukup baik.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 07 Jun 2021 13:02 WIB
AASI catat aset asuransi syariah naik 7,32% kuartal I-2021

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatatkan peningkatan aset asuransi syariah selama kuartal I-2021, sebesar 7,32%, menjadi Rp44,1 triliun dibanding kuartal I-2020.

Ketua Umum AASI Tatang Nurhidayat mengatakan, asuransi syariah dapat menunjukkan peningkatan atau pertumbuhan dari berbagai aspek selama kuartal I-2021. 

"Jadi, walaupun kondisi perekonomian masih kurang baik, tetapi, secara keseluruhan perasuransian syariah dalam kondisi yang cukup baik atau bahkan sangat baik," kata Tatang dalam konferensi pers AASI, Senin (7/6).

Dia menyebut, selain mengalami peningkatan aset, asuransi syariah juga mengalami pertumbuhan premi 45,29% selama kuartal I-2021. Menurutnya hal ini menjadi modal bagi perasuransian syariah untuk bisa tumbuh dan lebih baik lagi dalam upaya melakukan pemulihan ekonomi secara nasional, terutama menggerakkan ekonomi syariah di Indonesia. 

Lebih lanjut, porsi aset asuransi syariah didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp35,9 triliun atau 81,37%, asuransi umum sebesar Rp6,14 triliun atau 13,91% dan reasuransi sebesar Rp2 triliun atau 4,71%. Keseluruhan jenis asuransi ini mengalami pertumbuhan positif, kecuali reasuransi syariah, yang mengalami kontraksi sebesar 1,80% secara tahunan atau year-on-year (YoY).

Kemudian, kontribusi bruto asuransi syariah triwulan I-2021 mengalami peningkatan 45,2% menjadi Rp5,8 triliun secara tahunan. Porsi kontribusi bruto didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp5,17 triliun atau 87,62%, asuransi umum sebesar Rp510 miliar atau 8,59% dan reasuransi sebesar Rp221 miliar atau 3,79%. 

Pada triwulan I-2021, investasi asuransi syariah mengalami perbaikan secara perlahan sejak pandemi Covid-19, yakni mengalami peningkatan sebesar 3,29% atau menjadi Rp36,28 triliun dibandingkan triwulan I-2020. 

Investasi pada saham syariah sebesar Rp12,18 triliun memberikan porsi paling besar dalam hal penempatan investasi dana perusahaan, yakni sebesar 33,58% dari total investasi. Sedangkan investas lain-lain sebesar Rp147 miliar menjadi pilihan terakhir dalam hal penempatan investasi, yakni sebesar 0,41% dari total investasi.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid