sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Acset Indonusa rugi Rp90,69 M pada kuartal I-2019

Hal ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun lalu, saat Acset meraih laba bersih Rp38,92 miliar. 

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 25 Apr 2019 11:44 WIB
Acset Indonusa rugi Rp90,69 M pada kuartal I-2019

PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) mencatatkan rugi bersih senilai Rp90,69 miliar pada kuartal I-2019. Hal ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun lalu, saat Acset meraih laba bersih Rp38,92 miliar. 

Mengutip laporan keuangan perseroan, cucu usaha Astra International ini mencatat pendapatan bersih senilai Rp806,67 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut naik 9,94% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp733,72.

Corporate Secretary & Investor Relations Acset Maria Cesilia Hapsari mengatakan, rugi bersih yang dibukukan pada tiga bulan pertama 2019 terjadi karena perubahan proyek yang sedang berjalan. Hal ini berakibat pada pengakuan kenaikan biaya konstruksi dan keuangan atas proyek berjalan tersebut. 

Pada periode ini, porsi pendapatan Acset diperoleh melalui sektor infrastruktur sebesar 69%, sektor konstruksi sebesar 23%, sektor fondasi 4%, serta lainnya sebesar 4%. Sektor lainnya menggambarkan aktivitas perdagangan dari anak usaha perusahaan. 

Adapun pada kuartal ini, Acset memperoleh kontrak baru sebesar Rp58,6 miliar dari total target perolehan kontrak baru di 2019 yang sebesar Rp15 triliun. Kontrak- kontrak tersebut antara lain, pekerjaan sipil Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1. 

Perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi ini percaya, pembangunan pembangkit listrik masih dapat dioptimalkan dengan adanya kerja sama yang dijalin antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). 

Hal ini sejalan dengan strategi Acset untuk ikut membangun aliansi strategis baik di dalam maupun di luar jaringan Grup Astra. 

Maria mengatakan, Acset pada tahun ini akan fokus pada proyek infrastruktur strategis seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandar udara, dan pembangkit listrik.

Sponsored

Selain itu, perusahaan juga terus mengintensifikasikan diversifikasinya di bidang soil improvement dan juga maribe works. Adapun proyek soil improvement lepas laut yang tengah dikerjakan perseroan adalah proyek Pelabuhan Patimban, Jawa Barat dengan total nilai kontrak senilai Rp237 miliar.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid