sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

ADB setujui pinjaman berbasis kebijakan senilai US$500 juta untuk RI

Program ini akan membantu membangun sektor layanan keuangan yang lebih inklusif, yang akan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 10 Des 2020 15:56 WIB
ADB setujui pinjaman berbasis kebijakan senilai US$500 juta untuk RI

Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai US$500 juta untuk menunjang upaya pemerintah Indonesia dalam memperluas akses keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta kelompok perempuan dan kaum muda.

Spesialis Sektor Keuangan ADB untuk Asia Tenggara Poornima Jayawardana mengatakan, program Promosi Inklusi Keuangan Inovatif akan membantu pemerintah menyasar dan memantau inklusi keuangan secara lebih baik.

Di samping itu juga akan meningkatkan infrastruktur pembayaran, serta memperkuat kerangka regulasi bagi layanan keuangan digital, privasi data, perlindungan konsumen, dan literasi keuangan. 

Program ini akan membantu membangun sektor layanan keuangan yang lebih inklusif, yang akan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan, serta menunjang pembangunan berkelanjutan jangka panjang Indonesia.

“Dukungan program ini memungkinkan kebijakan dan teknologi yang mendorong inovasi dan menambah inklusi keuangan dengan membuka akses ke produk dan layanan keuangan formal, meningkatkan kualitas layanan tersebut, serta menjangkau populasi yang lebih luas dan belum sepenuhnya terlayani,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/12).

Dia melanjutkan, inklusi keuangan akan berperan penting dalam pemulihan Indonesia dari pandemi Covid-19. Akses yang lebih setara dan efisien ke produk dan layanan keuangan diklaim dapat memitigasi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi dan bersiap menghadapi guncangan ekonomi di masa mendatang.

Adapun, survei nasional inklusi keuangan yang diadakan oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif menunjukkan bahwa persentase orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening bank meningkat dari 35% pada 2016, menjadi 56% pada 2018. Meskipun mengalami kemajuan, Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.

Penyediaan layanan keuangan bagi seluruh penduduk Indonesia merupakan tantangan bagi negara yang memiliki keragaman geografis dan budaya demikian besar. Selain itu, masih ada perbedaan yang signifikan untuk akses ke produk-produk keuangan antar-daerah dan antar-kelompok penduduk. 

Sponsored

Pandemi Covid-19 juga memperburuk situasi finansial, karena masyarakat yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan biasanya tidak memiliki tabungan atau akses ke pinjaman untuk bertahan di tengah kemerosotan ekonomi.

Program ADB mendukung sasaran pemerintah untuk meningkatkan jumlah penduduk Indonesia yang menggunakan produk atau layanan keuangan dari lembaga keuangan formal, dari 76% pada 2019 menjadi 90% pada 2022.

ADB telah mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui berbagai program sejak 2002. Saat itu, ADB mulai membantu mengembangkan sektor pembiayaan mikro guna meningkatkan akses ke pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. 

Berita Lainnya
×
tekid