Adhi Karya tebar dividen Rp128,8 miliar, sisanya untuk ekspansi
Emiten konstruksi BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membagikan dividen Rp128,8 miliar dan menyisakan untuk ekspansi.
Emiten konstruksi BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membagikan dividen Rp128,8 miliar dan menyisakan untuk ekspansi.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan pembagian dividen tersebut memiliki rasio 20% dari laba bersih tahun buku 2018. Jumlah rasio tersebut sama dengan pembagian tahun sebelumnya.
"Kemudian laba ditahan 80% atau Rp515 miliar untuk pengembangan usaha," ujarnya dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (9/5).
Sepanjang tahun 2018, emiten bersandi saham ADHI tersebut meraup laba bersih Rp644,15 miliar. Perolehan itu melejit 24,97% year-on-year dari tahun sebelumnya Rp515,41 miliar.
Tidak hanya menyetujui pembagian dividen, pemegang saham dalam RUPST juga memutuskan untuk merombak jajaran pengurus. Pemegang saham memberhentikan Muchlis Rantoni Luddin sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Abdul Muni sebagai penggantinya. RUPST juga mengangkat kembali Pundjung Setya Brata sebagai Direktur Operasi II.
Sementara itu, ADHI meraup kontrak baru senilai Rp3,9 triliun hingga akhir April 2019. Realisasi kontrak baru tersebut mayoritas berasal dari bisnis konstruksi dan enginering, procurement, and construction (EPC) sebesar 81%, sedangkan sisanya 19% berasal dari proyek lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 7%, BUMN 86%, APBN/APBD sebesar 7%.
Sementara, berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 69%, dermaga 6%, jalan dan jembatan 2%, dan infrastruktur lainnya 23%.
Untuk pengerjaan Lintas Raya Terpadu (Light Rail Transit/LRT) wilayah Jabodebek fase I telah mencapai 61,9%. Rinciannya, progres Cawang-Cibubur 81,7%, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 50,7%, dan Cawang-Bekasi Timur 56%.
"LRT permasalahannya masih di depo. Pengerjaan akan selesai 2020 dan efektif beroperasi 2021," ujar Budi.
Pada perdagangan Kamis (9/5) dikutip dari Bloomberg, saham ADHI ditutup merosot 2,84% sebesar 45 poin ke level Rp1.540 per lembar. Kapitalisasi pasar saham ADHI mencapai Rp5,48 triliun dengan imbal hasil negatif 14,21% dalam setahun terakhir.