close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi pixabay.com
icon caption
ilustrasi pixabay.com
Bisnis
Senin, 10 September 2018 05:27

Para ahli cari terobosan pengembangan migas di Natuna

Lapangan East Natuna di perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang ditemukan sejak 1973, ditaksir memiliki sumber daya cadangan sekitar 222 TCF
swipe

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) akan mencari terobosan strategi agar pengembangan gas bumi di lapangan East Natuna segera terealisasi.

"Kami ingin memberikan ide-ide dan rekomendasi kepada pemerintah, sekaligus mensinergikan strategi pengembangan gas di Indonesia," kata Ketua IATMI, Tutuka Ariadji kepada pers di Jakarta, Minggu (9/9).

Dalam menyelesaikan permasalahan ini diperlukan adanya terobosan revolusioner dan juga sinergi seluruh pemangku kepentingan, antara lain pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, akademisi dan publik.

Lapangan East Natuna di perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang ditemukan sejak 1973, ditaksir memiliki sumber daya cadangan sekitar 222 trillion standard cubic feet (TCF), dengan sumber daya kontijen sebesar 46 TCF, yang artinya cadangan gas terbesar di Indonesia.

Ladang gas lepas pantai ini menjadi salah satu fokus pengembangan gas di masa yang akan datang selain lapangan gas Masela dan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).

Pengembangan gas di Natuna tersebut mengalami berbagai kendala yang bertahun-tahun belum berhasil diselesaikan pemerintah dari masa ke masa.

Di sisi lain, permintaan gas terus meningkat sehingga produksi pada lapangan ini sangat ditunggu. Besarnya kandungan CO2 yang berkisar 70% menjadi tantangan utama yang dihadapi ketika berproduksi selain tantangan lainnya. (ant)

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan