Para ahli cari terobosan pengembangan migas di Natuna
Lapangan East Natuna di perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang ditemukan sejak 1973, ditaksir memiliki sumber daya cadangan sekitar 222 TCF
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) akan mencari terobosan strategi agar pengembangan gas bumi di lapangan East Natuna segera terealisasi.
"Kami ingin memberikan ide-ide dan rekomendasi kepada pemerintah, sekaligus mensinergikan strategi pengembangan gas di Indonesia," kata Ketua IATMI, Tutuka Ariadji kepada pers di Jakarta, Minggu (9/9).
Dalam menyelesaikan permasalahan ini diperlukan adanya terobosan revolusioner dan juga sinergi seluruh pemangku kepentingan, antara lain pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, akademisi dan publik.
Lapangan East Natuna di perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang ditemukan sejak 1973, ditaksir memiliki sumber daya cadangan sekitar 222 trillion standard cubic feet (TCF), dengan sumber daya kontijen sebesar 46 TCF, yang artinya cadangan gas terbesar di Indonesia.
Ladang gas lepas pantai ini menjadi salah satu fokus pengembangan gas di masa yang akan datang selain lapangan gas Masela dan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).
Pengembangan gas di Natuna tersebut mengalami berbagai kendala yang bertahun-tahun belum berhasil diselesaikan pemerintah dari masa ke masa.
Di sisi lain, permintaan gas terus meningkat sehingga produksi pada lapangan ini sangat ditunggu. Besarnya kandungan CO2 yang berkisar 70% menjadi tantangan utama yang dihadapi ketika berproduksi selain tantangan lainnya. (ant)