sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Airlangga sebut ekonomi sirkular penting bagi Indonesia

Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling.

Davis Efraim Timotius
Davis Efraim Timotius Minggu, 26 Sep 2021 14:10 WIB
Airlangga sebut ekonomi sirkular penting bagi Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengungkapkan, transformasi menuju ekonomi sirkular menjadi penting bagi Indonesia karena akan membawa banyak dampak positif. Baik baik bagi lingkungan serta pertumbuhan berbagai sektor pembangunan di masa depan.

"Konsep ini bukan hanya pengelolaan limbah, tetapi juga selanjutnya menggunakan proses produksi di mana bahan baku dapat digunakan berulang-ulang sehingga tentu akan terjadi saving yang besar terutama untuk sumber daya alam,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Minggu (26/9).

Airlangga mengatakan, ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer serta produksi limbah.

Selain dapat meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, penerapan konsep ekonomi hijau/sirkular juga dapat berpotensi menghasilkan 4,4 juta tambahan lapangan pekerjaan, di mana tiga perempatnya memberdayakan perempuan dengan kesempatan yang lebih baik pada tahun 2030.

Ekonomi sirkular juga akan memberi kontribusi pada upaya pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

"Di mana kita berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2030 sebesar 29% dan apabila ada kerja sama internasional, ini dapat ditingkatkan menjadi 41%," ucap Airlangga.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar ini menyampaikan, konsep pembangunan rendah karbon telah tercantum dalam RPJMN 2020-2024 dan peta jalan pencapaian NDC Indonesia 2030.

Airlangga menerangkan, terdapat lima sektor yang menjadi prioritas utama dalam dua dokumen tersebut di antaranya adalah pembangunan energi berkelanjutan, pengelolaan limbah terpadu, pengembangan industri hijau, pemulihan lahan berkelanjutan, serta inventarisasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan kelautan.   

Sponsored

Dalam hal implementasi industri hijau, tercatat sejak 2010 hingga 2019 terdapat 895 perusahaan yang telah meraih green industry awards

Sementara itu, 1.707 industri juga telah mendapatkan sertifikasi blue dan gold dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER), yang berdampak pada pengurangan gas rumah kaca kurang lebih sebesar 93,83 juta ton dan pengurangan polutan sebesar 50,59 juta ton.

Program strategis juga sudah dilakukan oleh Pemerintah diantaranya melalui pengembangan Biofuel B30. Lebih lanjut adalah terobosan pengolahan limbah menjadi bahan bakar alternatif, salah satunya melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).

"Diestimasi, investasi modal tahunan yang dibutuhkan untuk ekonomi sirkular berkisar Rp308 triliun  atau USD 21,6 miliar," tandas Airlangga.

Berita Lainnya
×
tekid