Akhir November, IHSG dibuka naik 0,14% ke level 5.791

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,14% ke level 5.791 pada perdagangan hari Senin (30/11). Sedangkan bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat, yakni Dow Jones naik 0,28%, NASDAQ meningkat 0,92%, dan S&P 500 naik 0,23%.

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper, mengatakan, Wall Street ditutup menguat seiring menurunnya tingkat kekhawatiran pasar akan risiko investasi akibat pandemi. Menurutnya, saat ini juga telah dimulai masa transisi dari Presiden AS, Donald Trump, kepada Presiden terpilih, Joe Biden.

Pasar juga masih terdorong optimisme atas terpilihnya Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan. Trump juga menyatakan akan segera meninggalkan White House jika suara elektoral sudah diumumkan dan memenangkan Joe Biden.

"Di sisi lain, dia masih yakin, bahwa terjadi kecurangan pada pilpres (pemilihan presiden) kemarin," ujar Dennies.

Sementara itu, Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan, sentimen pekan ini datang dari kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia yang meningkat seiring perkembangan vaksin Covid-19 dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS.

Selanjutnya, ada aliran dana gabungan senilai US$48 miliar masuk ke sembilan bursa saham berdasarkan data sejak 1 Oktober 2020. Ke sembilan bursa itu adalah Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

"Optimisme investor ritel ditambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini," tuturnya.

Hans pun memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan di pekan ini, tetapi mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di level 5.669 sampai 5.427 dan resistance di level 5.800 sampai 5.900.