sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ingin kaya? Mulai beli instrumen investasi dari sekarang

Diperlukan langkah bijak untuk memilih instrumen investasi yang aman dan menguntungkan

Awan gunawan
Awan gunawan Kamis, 12 Okt 2017 11:28 WIB
Ingin kaya? Mulai beli instrumen investasi dari sekarang

Siapa yang tak ingin kaya? Investasi, merupakan salah satu cara untuk mengamankan nilai kekayaan dan mengembangkannya. Namun, tak jarang orang tidak tahu bagaimana cara investasi uang yang aman dan menguntungkan.

Selama tidak tahu instrumen mana yang bagus untuk investasi, orang justru menyimpan dananya di bank dalam bentuk tabungan atau deposito. Akhirnya, alih-alih mendapatkan keuntungan, nilai uang justru tergerus inflasi.

Menurut Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menabung bukanlah cara mengembangkan investasi karena ada biaya administrasi bulanan yang akan memangkas nilai tabungan. Selain itu, bunga tabungan per tahun hanya 1%-3%. Dengan inflasi tahunan yang mencapai 4%-6%, maka nilai uang tabungan mengalami penyusutan. Demikian juga dengan deposito. Produk ini bukanlah instrumen investasi karena hanya memberi return kecil di kisaran 6%-7% per tahun.

Faisyal membeberkan sejumlah instrumen investasi yang aman sekaligus menguntungkan. Apa saja?

1. Properti

Investasi yang dikenal dan populer di masyarakat Indonesia adalah membeli aset properti, baik tanah maupun bangunan. Investasi ini menguntungkan lantaran harga properti selalu naik setiap tahunnya. Alasannya, luas permukaan tanah di bumi terbatas, sementara jumlah penduduk semakin bertambah banyak.

2. ORI atau Obligasi Negara Ritel

Sponsored

ORI selalu kebanjiran peminat sejak pertama kali diterbitkan tahun 2006 lalu. Berinvestasi di ORI, investor akan mendapatkan sederet keuntungan, yakni kupon yang menarik, capital gain dari perubahan harga, likuid serta aman karena dijamin oleh pemerintah.

3. Saham

Investasi di saham sanggup membagikan rata-rata return 20% per tahun. Namun, Anda harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu mengenai fundamental perusahaan yang sahamnya akan dibeli. Kelemahan investasi ini adalah tidak semua emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki likuiditas tinggi. Apabila salah memilih saham, maka Anda akan kesulitan menjualnya lagi di pasaran.

4. Emas

Investasi dengan membeli emas batangan merupakan cara investasi tradisional yang telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu. Investasi ini cocok untuk jangka panjang. Pasalnya, return yang diberikan dalam setahun tak berbeda jauh apabila dibandingkan dengan angka inflasi di tahun tersebut. Misalnya, angka inflasi di Indonesia sepanjang tahun 2015 sebesar 3,5%, sedangkan kenaikan harga logam mulia Antam untuk  satu gram sebesar 4,80% dari Rp520.000 per gram pada 30 Desember 2014 menjadi 545.000 di akhir tahun 2015.

5. Franchise/waralaba

Berinvestasi di usaha franchise atau sektor riil cenderung praktis karena tinggal membeli hak franchise dan akan mendapatkan suplai bahan produksi hingga pelatihan sumber daya manusia (SDM). Contohnya, mendirikan minimarket yang sudah punya nama besar. Namun, Anda harus merogoh kocek lebih dalam guna membayar franchise fee untuk waralaba yang sudah memiliki brand kuat di masyarakat. Selain itu, investasi ini juga harus memperhitungkan biaya lainnya seperti properti, renovasi bangunan, instalasi listrik ataupun sewa tempat usaha.

Nah, sekarang pilihan ada di tangan Anda. Mana pilihan investasi yang Anda anggap cocok untuk mengembangkan kekayaan.

Selamat berinvestasi!

 

Potensi Return

Instrumen Investasi

Return

Properti

10-20 %

ORI

6,6-7 %

Saham

10-20 %

Emas

4,8 %

 

Berita Lainnya
×
tekid