sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anak usaha PTPN III catat penjualan turunan CPO Rp2,8 triliun

Hampir semua produksi turunan CPO milik PT Industri Nabati Lestari, anak usaha PTPN III diekspor.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 11 Nov 2020 19:11 WIB
Anak usaha PTPN III catat penjualan turunan CPO Rp2,8 triliun

Anak usaha holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Industri Nabati Lestari (INL) menyampaikan, telah mengekspor 95% dari total produksi turunan minyak sawit mentah (CPO) hingga September 2020.

Dengan capaian tersebut, hingga September 2020, total nilai penjualan perseroan telah mencapai Rp2,8 triliun dengan total volume penjualan sebanyak 315.000 ton.  

Direktur INL Hasyim Toriq menjelaskan total nilai penjualan tersebut ditopang dari produksi refinery CPO olah sebesar 330.000 metrik ton (MT), dengan produk refined bleached deodorized palm oil (RBDPO), palm fatty acid distillate (PFAD) olein, dan stearin.  

Hasyim melanjutkan sejak beroperasi dan komersial 28 Februari 2019 sampai September 2020, pencapaian PT INL termasuk ekspor produksi cukup tinggi. INL mengekspor produk mereka ke Bangladesh, Kroasia, India, Mauritius, Pakistan, Nigeria, China, Sudan, Yordania, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Djibouti, Amerika Serikat, Malaysia, Sri Lanka, Tanzania, Mozambique, Iran, Ludhiana, dan Senegal.

Selain ekspor, Hasyim mengatakan INL telah memiliki produk ritel minyak goreng bermerek Salvaco, dengan segmentasi menengah ke atas yang dipasarkan di dalam negeri. Produk tersebut dipasarkan dalam bentuk kemasan 1 liter dan 2 liter.  

Tercatat total produksi minyak goreng ritel yang telah dihasilkan perusahaan sebanyak 3.868 ton dengan total nilai penjualan sebesar Rp42,84 miliar. Sejak Maret 2020, produksi minyak goreng INL menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, sehingga perusahaan memiliki prospek yang sangat baik untuk masuk ke pasar ritel dalam negeri.  

“Area pemasaran produk Salvaco masih mencakup wilayah Sumatera Utara, Aceh, dan Riau, dengan melakukan kerja sama berskema distributor bersama 12 mitra perusahaan distributor. Perseroan menargetkan pada tahun 2021 akan memenuhi pasar seluruh Sumatera, Jawa, dan Bali,” ujarnya.

Dia menuturkan, INL juga segera meluncurkan minyak goreng dengan jenama Malico, yang dipasarkan pada segmentasi menengah ke bawah dengan kemasan pillow pack pada Desember 2020.  

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid