sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Analis: Laba bersih Kimia Farma diproyeksi turun 9,5%

Laba bersih emiten pelat merah PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) diperkirakan akan terkoreksi 9,5% akibat tekanan beban bunga.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 24 Okt 2018 00:24 WIB
Analis: Laba bersih Kimia Farma diproyeksi turun 9,5%

Laba bersih emiten pelat merah PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) diperkirakan akan terkoreksi 9,5% akibat tekanan beban bunga.

Analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja memprediksi laba bersih Kimia Farma tahun ini bakal terkontraksi. KAEF diperkirakan mencetak laba Rp296 miliar, turun 9,5% dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp327 miliar.

Menurut Joni, proyeksi penurunan itu akibat meningkatnya beban bunga perusahaan. "Beban bunga diperkirakan meningkat 125% menjadi Rp194 miliar pada akhir tahun ini," jelasnya dalam risetnya, Senin (22/10).

Hal itu membuat margin laba bersih KAEF turun. Joni menghitung, margin tersebut di akhir tahun ini sekitar 4%, turun dibanding tahun lalu yang sebesar 5,3%.

Kenaikan beban bunga tersebut merupakan imbas dari tingginya lonjakan belanja modal (Capital expenditure/capex) KAEF sebagai cara perusahaan memuluskan ekspansi pabriknya. 

Capex KAEF tahun ini Rp4,4 triliun, naik 100% dibanding anggaran tahun lalu, Rp2,2 triliun. Pendanaannya selain menggunakan kas internal juga memakai sumber dana instrumen utang.

Sementara, sebagian dari Capex tersebut digunakan untuk melanjutkan pembangunan pabrik farmasi di Banjaran, Bandung, Jawa Barat. Pembangunan pabrik tersebut sudah tuntas, tinggal menunggu sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum pabrik itu bisa beroperasi secara penuh.

"Kinerja KAEF dapat stabil setelah pabrik Banjaran beroperasi secara penuh," ujar Joni.

Sponsored

Di satu sisi, utilisasi pabrik baru tersebut menjadi prospek KAEF ke depan. Ini menjadi alasan Joni masih mempertahankan rekomendasi buy saham KAEF dengan target harga Rp2.890 per saham.

Pada perdagangan Selasa (23/10), saham KAEF ditutup stagnan di level Rp2.450 per lembar. Saham KAEF memiliki kapitalisasi pasar Rp13,6 triliun dengan imbal hasil minus 7,83% selama setahun.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid