sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ancaman resesi, laju perekonomian RI kuartal II terkontraksi 5,32%

Sektor industri mengalami kontraksi 6,19% pada kuartal II-2020.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 05 Agst 2020 11:57 WIB
Ancaman resesi, laju perekonomian RI kuartal II terkontraksi 5,32%

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 yang mengalami kontraksi sebesar 5,32% year-on-year (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal sebelumnya yang masih positif di angka 2,97%.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, jika dilihat secara quartal to quartal (qtq) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 terkontraksi cukup dalam yaitu sebesar 4,19%.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yoy kontraksi 5,32%, kalau kita bandingkan qtq pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi 4,19%. Kumulatif semester I-2020 kontraksi 1,26% dibandingkan 2019," katanya dalam video conference, Rabu (5/8).

Dia menjelaskan, kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 disebabkan oleh masih terganggunya sejumlah sektor pembentuk produk domestik bruto (PDB) nasional seperti sektor pertambangan, industri, perdagangan dan konstruksi.

Sedangkan, sektor pertanian adalah satu-satunya sektor pembentuk PDB yang masih positif. "Sebagaimana kita ketahui PDB Indonesia ditopang oleh lima sektor utama yaitu sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan dan konstruksi. Namun, hanya pertanian yang tumbuh positif," ujarnya.

Dia memaparkan, sektor industri mengalami kontraksi 6,19% pada kuartal II-2020 setelah di kuartal I-2020 tumbuh 3,54%. Sedangkan sektor perdagangan kontraksi 7,57%, sektor pertambangan kontraksi 2,72%, serta sektor konstruksi yang mengalami kontraksi 5,39%. 

Sementara sektor pertanian adalah satu-satunya sektor yang tumbuh 2,19%. Namun demikian pertumbuhannya melambat dibanding kuartal pertama 2020, yang mencapai 5,33%.

Kecuk juga menyampaikan, indikator lainnya yang menandai rendahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 terlihat dari rendahnya tingkat konsumsi rumah tangga, mengalami kontraksi 5,51%, setelah di kuartal pertama tumbuh 2,83%.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid