sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anggaran kesehatan turun di 2021, tak ada vaksinasi massal Covid-19?

Postur anggaran kesehatan tahun depan turun dibandingkan tahun ini.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 08 Sep 2020 14:29 WIB
Anggaran kesehatan turun di 2021, tak ada vaksinasi massal Covid-19?

Anggaran belanja kesehatan di tahun 2021 tercatat mengalami penurunan 20,1% dari Rp212,5 triliun pada 2020 menjadi Rp169,7 triliun pada 2021. Sementara anggaran untuk penanganan Covid-19 juga tercatat turun dari Rp87,5 triliun tahun ini menjadi hanya Rp25,4 triliun tahun 2021.

Ekonom Senior Indef Didin Damanhuri mengatakan turunnya anggaran kesehatan ini kontradiktif dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin menanggulangi dampak kesehatan terlebih dahulu ketimbang masalah ekonomi. Dengan melihat postur anggaran kesehatan tersebut, Didin memperkirakan tahun depan tidak akan ada vaksinasi secara massal.

"Padahal kalau fokus ke kesehatan, harusnya ada vaksinasi massal dari Januari sampai Juli kepada 270 juta orang selama enam bulan gratis. Itu harus ada anggaran yang besar," kata Didin dalam webinar Indef, Selasa (8/9).  

Menurutnya, selama ini pengambil kebijakan sering melihat anggaran kesehatan sebagai biaya. Padahal, anggaran kesehatan tersebut adalah upaya penyelamatan jiwa, penyelamat pelaku ekonomi, pelaku pembangunan, dan pelaku kesehatan.

Dia mengatakan, jika pemerintah memang ingin fokus menangani kesehatan, justru anggaran kesehatan harus ditingkatkan dari Rp87,5 triliun.

"Anehnya, ingin fokus kesehatan tetapi anggaran kesehatan turun," ujarnya.

Selain berkurangnya anggaran kesehatan, Didin juga mengkritisi turunnya anggaran perlindungan sosial yang sebesar Rp203,9 triliun pada 2020 menjadi Rp110,2 triliun pada 2021. Kemudian, anggaran untuk UMKM yang tadinya Rp123,4 triliun menjadi Rp48,8 triliun pada 2021.

Secara umum, Didin menilai anggaran program penanganan dan pemulihan ekonomi nasional 2021 jauh lebih kecil, yaitu sebesar Rp356,5 triliun dari Rp695 triliun pada 2020. Dia pesimistis dengan pengurangan anggaran di sektor kesehatan dan perlindungan sosial tersebut bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia ke angka 5,5% pada 2021.  

"Dengan ambisi ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 5,5% pada 2021, itu saya kira jauh," tuturnya. 

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid