Anggaran PEN tahun ini naik 21%
Pemerintah mengharapkan program PEN tahun ini, akan menjadi daya dorong yang efektif untuk pemulihan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun ini akan mencapai Rp699,43 triliun atau meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp688,33 triliun.
Anggaran tersebut mengalami peningkatan 21% dari realisasi PEN tahun lalu, yang hanya sebesar Rp579,78 triliun, dan diharapkan dapat menjadi daya dorong efektif, untuk pemulihan ekonomi terutama pada kuartal I-2021.
"Dengan program PEN yang naik 21%, kami harapkan akan menjadi daya dorong yang efektif untuk pemulihan, terutama front loading yaitu di kuartal I-2021," katanya dalam keterangan pers virtual APBN Kita 2021, Selasa (23/2).
Anggaran PEN 2021 akan dialokasikan pada bidang kesehatan sebesar Rp176,3 triliun. Perinciannya, untuk program vaksinasi Rp58,18 triliun, diagnostik Rp9,91 triliun, therapeutic Rp61,94 triliun, insentif pajak kesehatan Rp18,61 triliun, dan penanganan lainnya Rp27,67 triliun.
Untuk perlindungan sosial Rp157,41 triliun, yang meliputi kartu sembako Rp45,12 triliun, PKH bagi 10 juta KPM Rp28,71 triliun, Pra Kerja Rp20 triliun, BLT Dana Desa Rp14,4 triliun, bansos tunai bagi 10 juta KPM Rp12 triliun, dan perlinsos lainnya Rp37,18 triliun.
Untuk program prioritas sebesar Rp125,06 triliun, yang meliputi padat karya K/L Rp27,33 triliun, ketahanan pangan Rp47,1 triliun, kawasan industri Rp11,33 triliun, pinjaman daerah Rp10 triliun, ICT Rp16,65 triliun, pariwisata Rp8,66 triliun, dan prioritas lainnya Rp4,11 triliun.
Untuk dukungan bagi UMKM dan korporasi Rp186,81 triliun dengan fokus pada subsidi bunga UMKM Rp31,95 triliun, subsidi IJP Rp8,51 triliun, BPUM Rp17,34 triliun, PMN BUMN, LPEI, dan LPI Rp58,76 triliun, penempatan dana pemerintah Rp66,99 triliun, serta dukungan lainnya Rp3,27 triliun.
Untuk insentif usaha Rp53,86 triliun meliputi PPh 21 DTP Rp5,78 triliun, pembebasan PPh 22 Impor Rp13,08 triliun, pengurangan angsuran PPh Pasal 25 Rp19,71 triliun, PPnBM DTP kendaraan bermotor Rp2,98 triliun, dan insentif lainnya Rp12,3 triliun.
“Inilah yang kita terus fokuskan untuk melihat bagaimana APBN bekerja luar biasa extra ordinary, ekstra keras dan luar biasa untuk mengembalikan rakyat dan ekonominya pulih dari Covid-19," ujarnya.