sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

APBD-P Jatim 2020, anggaran Disdik berkurang signifikan

Pemprov mulanya mematok APBD-P 2020 sebesar Rp35,1 triliun.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 26 Agst 2020 14:24 WIB
APBD-P Jatim 2020, anggaran Disdik berkurang signifikan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Jawa Timur (APBD-P Jatim) 2020 berkurang Rp1,3 triliun menjadi Rp33,8 triliun. Dengan demikian, akan ada penyesuaian di beberapa sektor.

Pengurangan paling signifikan, ungkap Sekretaris Daerah Jatim, Heru Tjahjono, terjadi di Dinas Pendidikan (Disdik) sebesar Rp411,8 miliar. Anggaran tersebut mulanya untuk biaya penunjang operasional penyelenggaraan pendidikan (BPOP) sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) serta pendidikan khusus pendidikan layanan khusus (PKPLK) negeri; mutu pendidikan SMK; serta penyesuaian kesejahteraan guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap.

Selanjutnya di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) sekira Rp20,409 miliar. Lalu, melansir situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, Dinas Perhubungan (Dishub) Rp18,112 miliar untuk pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan peningkatan pelayanan Bandara Abdul Rachman Saleh. 

"Ada juga yang bertambah, yakni Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) bertambah Rp8.848.960.200 yang diprioritaskan antara lain untuk pengembangan call center, publikasi one pesantren one product (OPOP), dan seleksi anggota KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Jatim," paparnya, Rabu (26/8).

Sponsored

Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengklaim, pihaknya menyesuaikan target pendapatan pada awal pandemi coronavirus baru (Covid-19). Disebut sesuai perubahan kebijakan negara dan perubahan prognosa pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak.

Dalam menghimpun pendapatan daerah, pemprov diklaim mengutamakan prinsip kepastian penerimaan pendapatan.

"Sehingga, proses perhitungan dan penetapan target pendapatan daerah pada Raperda tentang PAPBD Tahun Anggaran 2020 dilakukan secara terukur berdasarkan basis data potensi awal dan perkiraan koreksi akibat dampak pandemi," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid