sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Apkasindo: Harga CPO 2021 naik 68,90% dibandingkan 2020

Dampak dari kenaikan harga CPO berimplikasi pada kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS).

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 30 Des 2021 16:51 WIB
Apkasindo: Harga CPO 2021 naik 68,90% dibandingkan 2020

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), mencatat terjadi kenaikan harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dalam rentang waktu 2020-2021 dari rata-rata Rp9.952 pada 2020 menjadi rata-rata Rp16.809 pada 2021.

Sekjen DPP Apkasindo Rino Afrino mengatakan, terjadi kenaikan harga CPO sebesar 68,90% dibandingkan 2020. Menurutnya ini menjadi lompatan yang signifikan.

"Dari data sekretariat kami, perbandingan tahun ke tahun atau year on year (yoy), ada kenaikan harga CPO 68% dari 2020," paparnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis (30/12).

Dampak dari kenaikan harga CPO berimplikasi pada kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS). Terjadi kenaikan harga TBS dalam rentang tahun 2020-2021. Dari rata-rata harga Rp1.821,91 tahun 2020 menjadi Rp2.595,75 di 2021.

"Terjadi kenaikan 42,47% dari harga rata-rata 2020," lanjutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan harga CPO ini karena serapan yang besar untuk program mandatori Biodiesel 30% (B30) sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.

"Sehingga bisa dipastikan harga CPO naik karena serapan domestik besar dan 2021 ini ekspor CPO kurang lebih hanya 10% dari total ekspor CPO dan turunannya. Kami mendukung kebijakan domestik tersebut," jelasnya.

Rino menyebut, pihaknya punya target untuk menaikkan daya saing perkebunan kelapa sawit, dan akan dikuatkan pada 2022. Menurutnya ada beberapa komponen dalam mendorong daya saing ini seperti komponen harga TBS.

Sponsored

Saat pandemi, harga TBS bisa ada di atas harga keekonomian. Harga TBS, imbuhnya, tidak cukup mendorong daya saing. Tetapi produktivitas juga harus ditingkatkan. Ini menjadi kunci bagaimana meningkatkan produksi tanpa harus memperluas lahan produksi.

"Ketiga daya saing erat dengan kepastian usaha, perlindungan hak asasi yang telah kuasai lahan. Keempat peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)," jelansya.

Kemudian membangun komunikasi lintas sektoral, karena menurutnya kemitraan ini menjadi kunci bagi petani sawit Indonesia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid