sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS-China akan teken kesepakatan fase I, IHSG berpeluang hijau

Semula penandatanganan dijadwalkan pada Rabu (15/1), namun pada Kamis (9/1), Donald Trump mengumumkan penundaan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Minggu, 12 Jan 2020 11:14 WIB
AS-China akan teken kesepakatan fase I, IHSG berpeluang hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat pekan depan seiring dengan akan ditandatanganinya kesepakatan perdagangan fase pertama antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Semula penandatanganan dijadwalkan pada Rabu (15/1), namun pada Kamis (9/1), Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan akan diteken segera setelah 15 Januari.

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengatakan penandatanganan fase pertama ini menjadi sentimen positif, tetapi euforia perdagangan dia perkirakan hanya akan berjangka pendek di pasar. 

"Sebenarnya masih banyak perbedaan kedua negara dan masalah tarif masih menjadi hambatan kedua negara," kata Hans, Sabtu (11/1).  

Dari sentimen tersebut, Hans memperkirakan minggu depan IHSG berpeluang menguat dengan support di level 6.270 sampai 6.218 dan resistance di level 6.295 sampai 6.337. 

Hans menyarankan sebaiknya pelaku pasar melakukan penjualan ketika pasar mengalami penguatan. 

Ada pun pada Jumat pekan ini (10/1), IHSG ditutup menguat di level 6.274 atau naik 0,01%. Penguatan didorong oleh sektor pertambangan yang naik 1.54% dan perdagangan yang naik 0,54%. 

Research Analyst Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan penguatan IHSG didorong oleh sentimen perang antara Amerika Serikat dan China yang lebih mereda untuk sementara waktu. Penguatan rupiah juga turut mendorong menjadi sentimen positif.

Sponsored

Pekan ini, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,77% ke level 6.274 dari 6.323 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya. Kemudian, nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga mengalami perubahan sebesar 0,74% menjadi Rp7.238 triliun dari Rp7.293 triliun pada penutupan perdagangan minggu lalu.

Tercatat rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 7,49% menjadi 439.613 kali transaksi dari 408.984 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Kemudian untuk rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan sebesar 18,36% menjadi 7.736 miliar unit saham dari 9.476 miliar unit pada pekan sebelumnya. 

Senada dengan rata-rata volume transaksi harian, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 13,50% menjadi Rp6.141 triliun dari Rp7.100 triliun.

Investor asing pada Jumat (10/1) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp95,17 miliar. 

Berita Lainnya
×
tekid