Awal pekan, IHSG diperkirakan tertekan
Analis Anugerah Mega Investama menilai, ada peluang naik terbatas.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan, tertekan turun pada level 3.918 sampai 3.686 dan resistance di level 4.238 sampai 4.900 pada pembukaan awal pekan depan (Senin, 22/3). Namun, berpeluang naik terbatas.
"Pelaku pasar harus tenang, jangan panik, dan tetap rasional. Lakukan akumulasi beli bagi investor yang punya jangka waktu investasi lebih dari satu tahun," ucap Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, Minggu (22/3).
Pada perdagangan pekan ini, IHSG "babak belur" empat hari berturut-turut. Namun, ditutup "menghijau" pada perdangangan Jumat (20/3). Seiring positifnya pasar global dan regional.
Pemotongan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), dianggap tak terlalu berpengaruh ke pasar. Akibat pengaruh dari luar.
Sementara, analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper, menilai, penguatan IHSG pada akhir pekan ini, didorong aksi bargain hunting oleh investor. Mereka menganggap, pelemahan memasuki area kelebihan jual.
"Terkoreksinya nilai tukar rupiah, juga mendorong penguatan. Namun, diperkirakan hal ini hanya penguatan sementara," kata dia.
Dennies memprediksi, pergerakan IHSG masih akan volatil. Imbas tingginya ketakpastian penyebaran pandemi coronavirus anyar (Covid-19). Khususnya di dalam negeri.