close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Jajaran direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) saat menggelar konferensi pers paparan kinerja Bank BRI 2019 di Jakarta, Kamis (23/1/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.
icon caption
Jajaran direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) saat menggelar konferensi pers paparan kinerja Bank BRI 2019 di Jakarta, Kamis (23/1/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.
Bisnis
Kamis, 23 Januari 2020 19:44

Bank BRI catat kenaikan kredit macet jadi 2,8% tahun 2019

Kredit macet atau non performing loan (NPL) BRI di segmen kredit korporasi meningkat. 
swipe

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat angka kredit macet atau non performing loan (NPL) sebesar 2,8% pada 2019, atau naik dibandingkan tahun 2018 yang hanya sebesar 2,2%. Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan hal ini disebabkan NPL di segmen kredit korporasi yang meningkat. 

"Di korporasi memang menyumbang NPL, tapi kami sedang melakukan konsolidasi dengan menurunkan porsi kredit di korporasi itu sendiri. Selanjutnya kami akan lebih fokus untuk menyasar wholesale," ujar Sunarso usai memberikan keterangan pers kinerja Bank BRI 2019, di Jakarta, Kamis (23/1).

Sebagai informasi, pertumbuhan kredit korporasi BRI tercatat menurun 0,74% dari Rp192,45 triliun pada 2018, menjadi Rp191,02 triliun pada 2019.

Sunarso melanjutkan, salah satu perusahaan penyumbang kenaikan NPL Bank BRI adalah Duniatex. Sunarso mengatakan Bank BRI telah mencadangkan 100% untuk manajemen risiko. 

Saat ini, lanjut Sunarso, BRI bersama bank lain tengah berkonsolidasi untuk proses restrukturisasi utang Duniatex. 

"Sekarang lagi proses restrukturisasi karena banknya banyak, krediturnya banyak. Maka kita sekarang sedang berkonsolidasi dengan kreditur lain untuk melakukan proses restrukturisasi secara bersama sama," ujar Sunarso. 

Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan kenaikan NPL tersebut berimbas ke pertumbuhan laba Bank BRI yang hanya mencapai single digit atau 6,1% tahun 2019. 

"Kredit macet di korporasi secara umum trennya di 2019 meningkat dari 5% jadi 8%," kata Haru. 

Dengan kenaikan NPL ini, Haru mengatakan Bank BRI harus menambah cadangan untuk menutupi risiko likuiditas. Tercatat pada 2019, NPL coverage Bank BRI mencapai 153,64%. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan