sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bank Dunia prediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,1% di 2019

Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia akan melambat karena faktor eksternal dan internal.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 01 Jul 2019 14:49 WIB
Bank Dunia prediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,1% di 2019

Bank Dunia (World Bank) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bergerak melambat menjadi 5,1% di tahun 2019 setelah sebelumnya tumbuh 5,2% di tahun 2018.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi di tahun ini disinyalir karena pengaruh faktor eksternal. Sementara faktor dalam negeri yakni pertumbuhan pendapatan karena pemungutan pajak pertambahan nilai yang menurun.

Selain itu, Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Frederico Gil Sander, mengatakan pertumbuhan pendapatan yang berkaitan dengan komoditas dan pajak penghasilan non-migas juga melambat. 

“Mengingat faktor eksternal yang kurang menguntungkan maka pertumbuhan ekonomi diramalkan turun menjadi 5,1%,” katanya dalam acara Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Senin (1/7). 

Eskalasi perekonomian global juga menyebabkan investasi mengalami penurunan di samping konsumsi masyarakat dan pemerintah yang terus meningkat. 

“Namun perekonomian Indonesia akan terus menguat seiring dengan pertumbuhan konsumsi masyarakat. Ini akan mengurangi tekanan defisit neraca berjalan yang besar di tahun 2018,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia Untuk Indonesia dan Timor Leste Rodrigo A. Chaves mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 akan terus stabil di angka 5,1%. 

Ia pun mengatakan Indonesia berhasil menekan angka kemiskinan hingga ke rekor terendah sebesar 9,7% pada tahun 2018. 

Sponsored

“Meski arus keluar modal dari pasar negara-negara berkembang lebih besar dari pada saat Amerika Serikat meningkatkan suku bunga pada tahun 2013, ekonomi Indonesia tetap kuat sehingga mampu menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 9,7% di September 2018,” ujarnya. 

Ia pun melanjutkan, posisi fiskal yang lebih kuat akan memungkinkan bertambahnya investasi pemerintah termasuk guna menjalankan proyek infrastruktur dan upaya rekonstruksi di Lombok dan Palu pasca bencana alam. 

Ia pun memprediksi pertumbuhan investasi juga akan terus meningkat seiring dengan selesainya proses politik yang terjadi di Indonesia.

“Pertumbuhan investasi diperkirakan akan tetap kuat, khususnya setelah pemilu, dengan berkurangnya ketidakpastian politik dan semakin optimisnya sentimen dunia usaha terhadap reformasi yang diusulkan,” tuturnya. 

Hanya saja pada triwulan kedua tahun 2019 PDB riil indonesia turun menjadi 5,1% dibanding tahun 2018 sebesar 5,2%. Selain itu indeks harga konsumen juga mengalami penurunan dari 3,2% di tahun 2018 menjadi 3,0% di tahun 2019. 

Sedangkan untuk neraca transaksi berjalan mengalami kenaikan dari -3,0% di tahun 2018 menjadi -2,8% di tahun 2019. Sementara saldo anggaran pemerintah mengalami penurunan dari -1,8% di tahun 2018 menjadi -2,0% di tahun 2019.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid