sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bank Dunia proyeksikan ekonomi global menyusut 5,2% pada 2020

Laporan tersebut juga menyebutkan, aktivitas ekonomi di negara maju diperkirakan, berkontraksi 7,0% pada 2020

Hermansah
Hermansah Selasa, 09 Jun 2020 11:36 WIB
Bank Dunia proyeksikan ekonomi global menyusut 5,2% pada 2020

Ekonomi global diperkirakan mengalami penyusutan sebesar 5,2% pada tahun ini. Ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 dan resesi terdalam sejak Perang Dunia Kedua. Demikian dikatakan Bank Dunia dalam laporan Prospek Ekonomi Global terbaru yang dirilis pada Senin (8/6).

Laporan tersebut juga menyebutkan, aktivitas ekonomi di negara maju diperkirakan, berkontraksi 7,0% pada 2020, karena permintaan dan pasokan, perdagangan, dan keuangan dalam negeri sangat terganggu. Ekonomi AS diproyeksikan menyusut sebesar 6,1% tahun ini, sementara Kawasan Euro bisa kontraksi 9,1%.

Sementara itu, emerging market and developing economy (EMDE) diperkirakan berkontraksi sebesar 2,5% tahun ini, "kontraksi pertama mereka sebagai sebuah kelompok setidaknya dalam enam puluh tahun," kata laporan itu. Di mana aktivitas ekonomi di Amerika Latin dan Karibia, khususnya, bisa turun 7,2% pada 2020.

Pertumbuhan di Asia Timur dan Pasifik diproyeksikan turun menjadi 0,5% pada 2020. Ekonomi China diperkirakan akan tumbuh sebesar satu persen tahun ini.

Bank Dunia mengatakan pendapatan per kapita diperkirakan turun 3,6%, yang akan membawa jutaan orang ke dalam kemiskinan ekstrem tahun ini.

"Ini adalah pandangan yang sangat serius, dengan krisis yang cenderung meninggalkan bekas luka jangka panjang dan menimbulkan tantangan global yang besar," kata Wakil Presiden Kelompok Bank Dunia untuk Pertumbuhan, Keuangan, dan Lembaga yang Adil, Ceyla Pazarbasioglu.

Laporan itu juga mencatat pukulan paling keras terjadi di negara-negara di mana epidemi coronavirus adalah yang paling parah dan di mana ada ketergantungan besar pada perdagangan global, pariwisata, ekspor komoditas, dan pembiayaan eksternal.

Sementara besarnya gangguan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, semua EMDE memiliki "kerentanan" yang diperbesar oleh guncangan eksternal.

Sponsored

Ia menambahkan gangguan dalam sekolah dan akses layanan kesehatan primer cenderung memiliki "dampak jangka panjang" pada pengembangan sumber daya manusia.

"Masalah yang harus ditangani pertama kami adalah menangani kesehatan global dan darurat ekonomi," kata Pazarbasioglu. "Selain itu, komunitas global harus bersatu buat menemukan cara untuk membangun kembali pemulihan sekuat mungkin guna mencegah lebih banyak orang jatuh ke dalam kemiskinan dan pengangguran."

Menurut laporan itu, ekonomi negara-negara maju diperkirakan tumbuh 3,9% tahun depan dan EMDE dapat bangkit kembali sebesar 4,6%. Namun, "prospeknya sangat tidak pasti dan risiko penurunannya dominan," termasuk kemungkinan pandemi yang lebih berlarut-larut, pergolakan keuangan, dan mundurnya hubungan perdagangan dan pasokan global.

"Pandemi telah menelanjangi kelemahan perawatan kesehatan nasional dan jaring pengaman sosial di banyak negara," kata laporan itu. "Penting untuk menerapkan sistem tunjangan sosial yang dapat memberikan jaring pengaman yang efektif, fleksibel, dan efisien selama bencana." (Ant)
 

Berita Lainnya
×
tekid