sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bank Mandiri kucurkan kredit untuk KAI Rp2 triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengucurkan kredit non tunai kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) senilai Rp2 triliun.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 05 Sep 2019 22:52 WIB
Bank Mandiri kucurkan kredit untuk KAI Rp2 triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengucurkan kredit non tunai kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) senilai Rp2 triliun. Bank Mandiri juga memberikan layanan Mandiri Virtual Account untuk mendukung aktivitas bisnis PT KAI.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan pendanaan ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pengembangan transportasi publik di Indonesia.

Penandatanganan pemberian layanan Mandiri Virtual Account dan non cash loan masing-masing dilakukan oleh Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi dan Senior Vice President Corporate Banking II Bank Mandiri Yusak L.S. Silalahi.

Penandatanganan ini disaksikan oleh Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo, serta disaksikan oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar di Jakarta, Kamis (5/9).

"Penyaluran pinjaman ini merupakan wujud dukungan Bank Mandiri pada KAI untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan layanan kepada masyarakat," kata Royke dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Kamis (5/9).

Royke melanjutkan, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mendukung proyek-proyek strategis nasional, termasuk sistem transportasi. Dukungan kepada KAI ini, lanjut Royke, sangat penting karena dapat meningkatkan layanan transportasi massal di Tanah Air.

Kerja sama ini, tutur Royke, juga sebagai wujud sinergi dua BUMN dalam mengakselerasi dan mempercepat pemenuhan kebutuhan transportasi massal di Indonesia.

Untuk diketahui, Bank Mandiri juga telah menyalurkan pembiayaan ke delapan sektor selama semester-I 2019 dengan total Rp203,4 triliun.

Sponsored

Sektor-sektor tersebut adalah jalan yang menerima pembiayaan sejumlah Rp17,1 triliun, transportasi sebesar Rp39,6 triliun, migas dan energi terbarukan senilai sejumlah Rp37,2 triliun, listrik Rp43,9 triliun, telematika Rp22,6 triliun, perumahan dan fasilitas kota Rp10,9 triliun, konstruksi Rp17,2 triliun, dan sektor lainnya Rp14,7 triliun.

Berita Lainnya
×
tekid