sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bank milik konglomerat ke-8 ini gelar aksi korporasi

Bank Mayapada milik konglomerat terkaya ke-8 di Indonesia, Tahir, menggelar aksi korporasi rights issue senilai Rp91,09 miliar.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 01 Agst 2018 03:18 WIB
Bank milik konglomerat ke-8 ini gelar aksi korporasi

Bank Mayapada milik konglomerat terkaya ke-8 di Indonesia, Tahir, menggelar aksi korporasi rights issue senilai Rp91,09 miliar.

PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) mendapatkan restu para pemegang saham untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) XI melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Rencanaya, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 910,98 juta saham biasa atas nama seri B, dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Dengan demikian, total nilai nominal aksi korporasi ini mencapai Rp91,09 miliar.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi menyampaikan, rencana penambahan modal ini sebagai upaya penguatan struktur permodalan (capital adequacy ratio/CAR) perseroan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja perseroan dan daya saing dalam industri perbankan.

"CAR akhir tahun 20% dari saat ini 14%, dengan catatan penjualan subordinasi terjual semua, ini harus meski di semester II banyak yang mengeluarkan subdebt," ujarnya usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Gedung Mayapada, Jakarta, Selasa (31/7).

Hariyono mengungkapkan penurunan modal akibat penyaluran kredit yang tumbuh dua digit. Selain itu rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perseroan juga mengalami peningkatan dari 2,78% pada Juni 2017 menjadi 4,34% pada Juni 2018.

Dengan demikian, guna mendukung ekspansi bisnis, mempertebal permodalan, perseroan akan mencari dana tambahan senilai Rp5 triliun selama 2018.

Selain itu, rencana bank di tahun ini masih sama yaitu kredit dan laba masing-masing ditargetkan naik 15%. Sementara, aset tumbuh 18 %.

Sponsored

"NIM (Net Interest Margin) tergerus. Kredit bermasalah juga harus ada pencadangannya. Jadi, otomatis tidak bisa sebaik tahun lalu," ujar Hariyono.

Perusahaan juga ini akan mengalokasikan penyaluran kredit mayoritas ke kredit modal kerja. Pihaknya pun optimistis, target penyaluran kredit bisa tercapai meski akan menaikkan suku bunga kredit sebesar 50-75 bps secara bertahap dari Juni hingga Agustus.

"Karena didukung sejumlah faktor seperti acara besar Asian Games yang diharapkan bisa menggerakkan ekonomi minimal dari usaha kecil. Ini diperkirakan akan berdampak ke sektor rill," jelasnya.

Mayapada juga akan mendapatkan dana segar Rp2 triliun dari rights issue dan Rp3 triliun dari obligasi subordinasi (subdebt). Di mana, separuh dari dana rights issue sudah tercatat di dana setoran modal yang akan dicairkan September mendatang.

"Kami optimis tercapai. Untuk yang rights issue, pemegang saham pengendali yang akan menjadi standby buyer. Dana yang akan diterima melalui rencana aksi korporasi tersebut tidak akan mengubah susunan pemegang saham eksisting," paparnya.

Sebagai informasi, Mayapada selama semester I-2018 mencatatkan perbaikan kinerja. Terutama dari sisi kredit yang naik 18% per Juni 2018 menjadi Rp60,85 triliun dari posisi tahun sebelumnya Rp51,55 triliun.

Adapun dana pihak ketiga (DPK) di semester I-2018 baru tumbuh 8,52% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp67,03 triliun. Sehingga, loan to deposit ratio (LDR) perseroan naik dari 83,46% per kuartal II-2017 menjadi 90,78% pada semester I-2018. 

Bank Mayapada dimiliki oleh Tahir yang merupakan konglomerat terkaya ke-8 di Indonesia versi majalah Forbes. Tahir ditaksir memiliki kekayaan senilai US$3,5 miliar atau setara Rp50,7 triliun.

Berita Lainnya
×
tekid