sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BCA milik konglomerat terkaya di RI raup laba Rp18,5 triliun

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) milik konglomerat terkaya di Indonesia meraup laba bersih Rp18,5 triliun pada kuartal III-2018.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 26 Okt 2018 00:37 WIB
BCA milik konglomerat terkaya di RI raup laba Rp18,5 triliun

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) milik konglomerat terkaya di Indonesia meraup laba bersih Rp18,5 triliun pada kuartal III-2018. Angka ini tumbuh 9,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp16,8 triliun. 

Wakil Direktur Utama BCA Eugene Keith Galbraith menjelaskan pertumbuhan laba ini didorong oleh pendapatan operasional BCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp45,9 triliun yang naik 10% dari Rp41,7 triliun. 

"Kami optimistis terhadap dinamika perkembangan ekonomi Indonesia yang akan terus berlanjut meskipun saat ini sedang dihadapkan pada perubahan kondisi global," kata Eugene dalam paparan kinerja kuartal III-2018 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (25/10).

Sementara, penyaluran kredit BCA tercatat Rp516 triliun tumbuh 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Komposisi fungsi intermediasi terdiri dari kredit korporasi Rp199,2 triliun tumbuh 23,3%. 

Kemudian, kredit komersial dan UKM Rp176,4 triliun tumbuh 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk kredit konsumer Rp139,9 triliun tumbuh 9%. Kredit pemilikan rumah Rp86,3 triliun tumbuh 9,4%, kredit kendaraan bermotor Rp41,5 triliun tumbuh 7,7%. 

Adapun outstanding kartu kredit Rp12,1 triliun tumbuh 10,9%. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tercatat 1,4%. Lalu untuk rasio cadangan terhadap kredit bermasalah sebesar 187%. 

Eugene menambahkan untuk current account saving account (CASA) tercatat Rp476,8 triliun tumbuh 11,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Komposisi dana murah tercatat 77,7% dari total pendanaan. 

Untuk giro tercatat Rp163,1 triliun tumbuh 12,7%. Untuk tabungan Rp313,7 triliun tumbuh 10,8% kemudian deposito Rp137,1 triliun tumbuh 6,4%. 

Sponsored

"Dana deposito kembali mengalami peningkatan sejak Maret 2018 sejalan dengan tren kenaikan bunga deposito. Akhir September 2018, keseluruhan dana pihak ketiga tumbuh 6,9% yoy menjadi Rp613,9 triliun," pungkasnya.

Profitabilitas

BCA yang dimiliki mayoritas oleh Keluarga Hartono dari Grup Djarum, akan mempertahankan profitabilitas. Manajemen BCA akan mempertahankan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) pada level 6,1% sampai akhir tahun di tengah kondisi tingkat suku bunga yang naik sejak awal tahun. 

Direktur BCA Vera Eva Lim mengatakan posisi NIM jika dihitung secara tahunan (year-on-year/yoy) memang mengalami pelemahan dari 6,19% menjadi 6,1% pada akhir September 2019 akibat kenaikan suku bunga Bank Indonesia sejak awal tahun.

"Dampak dari kenaikan suku bunga yang cukup tinggi ini ada," kata Vera pada kesempatan yang sama.

Sementara, untuk mengantisipasi tertekannya NIM, sejak Agustus lalu BCA sudah menaikkan tingkat bunga kredit dengan tingkat yang bervariasi. Dia menjelaskan, kredit modal kerja sudah dinaikkan sampai dengan 50 basis poin, kredit konsumer sudah dikerek 70 bps. 

Kemudian, September lalu BCA juga kembali melakukan adjustment tingkat bunga dengan menambah 25 bps untuk menyesuaikan posisi suku bunga BI.

Adapun hingga akhir 2019 nanti, BCA memprediksi masih akan terus menyesuaikan tingkat suku bunga dengan menaikkan bunga pinjamannya hingga 200 bps. 

Berita Lainnya
×
tekid