BCA pasang target kredit konservatif pada 2020

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit hingga 10% pada 2020. Diyakini tercapai, karena adanya kabinet baru, omnibus law, dan daya beli masyarakat meningkat.

"Kami secara perbankan akan lebih konservatif. Di Rencana Bisnis Bank (RBB), kami target kredit 10%," ujar Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, di Jakarta, Kamis (20/2).

Pertimbangan lain, pertumbuhan kredit Bank BCA pada 2019 menembus 9,5%. Capaian itu di atas rata-rata industri perbankan nasional sebesar 6,08%.

Dirinya pun yakin, Bank BCA memiliki kemampuan menggenjot target kredit. "Modal kami cukup," katanya.

Sementara, Jahja memprediksi, pertumbuhan kredit industri perbankan secara nasional tumbuh 5-7%. Tak jauh berbeda dengan capaian 2019 sebesar 6%. 

"Kecuali kalau pemulihan dari coronavirus cepat, APBN digelontorkan untuk meningkatkan daya beli. Pertumbuhan kredit bisa naik. Tapi, sejauh ini belum sampai situ," tuturnya.

Pada 2019, emiten berkode BBCA ini menyalurkan kredit hingga Rp603,7 triliun atau tumbuh 9,5%. Ditopang kredit korporasi yang tumbuh 11,1% menjadi Rp236,9 triliun dan peningkatan kredit komersial dan UMKM 12% menjadi Rp202,9 triliun.

Sedangkan kredit konsumer tumbuh 4,3% menjadi Rp158,3 triliun. Perinciannya: Kredit pemilikan rumah (KPR) naik 6,5% jadi Rp93,7 triliun dan kredit kendaraan bermotor (KKB) susut 1,1% menjadi Rp47,6 triliun.