BEI buat aplikasi pembentukan harga saham elektronik

Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana membuat aplikasi pembentukan harga saham di pasar perdana secara elektronik atau e-bookbuilding.

Aplikasi tersebut dibuat untuk memberikan informasi kepada pemegang saham, pihak mana saja yang membeli saham-saham pada saat penawaran umum saham perdana (inatial public offering/IPO).

Aplikasi ini dibutuhkan setelah saham beberapa perusahaan yang baru IPO naik signifikan setelah ditransaksikan di pasar sekunder. Salah satunya saham milik PT MD Pictures Tbk. (FILM) yang naik hingga 600% sejak pencatatan saham perdananya di awal Agustus 2018.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia, mengatakan, e-bookbuilding nantinya berfungsi agar investor dapat menentukan dan melihat secara langsung likuditas dari sebuah saham perseroan. Berdasarkan penawaran (supply) dan permintaan (demand) saham emiten yang baru mencatatkan harga saham perdananya.

"Supply-nya ada, tapi demand-nya dipegang pihak-pihak tertentu. Namanya electronic bookbuilding. E-bookbuilding ini project bersama jadi masih menentukan kira-kira skemanya seperti apa," ungkapnya di Gedung BEI, Kamis (23/8).

E-bookbuilding tersebut diperkirakan mampu memberikan kesempatan bagi para investor secara lebih luas untuk bisa melakukan penawaran (bid) melalui aplikasi tersebut.

Pada aplikasi tersebut, para investor bisa melihat penawaran harga saham yang dilakukan calon investor. Selain itu, dalam aplikasi tersebut bisa diketahui investor individu maupun institusi yang nantinya melakukan penawaran beli dan harga beli pada calon emiten.

"Fix allowment di tahap offering period ada yang mendapatkan efek dengan jumlah yang besar, ke ritel mungkin tidak besar. Melalui e-bookbuilding, penyebaran yang kita harapkan fix menjadi relatif banyak. Bisa menyebar lagi ke ritel," tambahnya.

Selain memperluas wilayah distribusi calon investor, e-bookbuilding juga dapat mengukur nilai penawaran dan harga saham calon emiten ditambah dengan proposi pasti dari jenis investor yang akan tercatat.

"Semua diberikan kesempatan lewat aplikasi ini. Masukan identitas, kemudian juga akan bisa melihat penawarannya seperti apa, pricing nya berapa. Jadi keinginan pasar/calon emiten (appetite)-nya bisa masuk lewat penawaran. Diharapkan pricing nya itu mencerminkan dari harga yang bentuknya lebih luas," pungkasnya.