sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BEI temukan 41 saham emiten bergerak tak wajar

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengidentifikasi penyebab pergerakan saham yang tidak wajar.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 15 Jan 2020 19:32 WIB
BEI temukan 41 saham emiten bergerak tak wajar

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan telah menemukan 41 saham emiten yang bergerak tak wajar. Direktur Perdagangan BEI Laksono Widodo mengungkapkan BEI tengah mengidentifikasi penyebabnya. Meski demikian, dia tidak mau menyebutkan 41 emiten tersebut.

"Kalau dilihat dari nama-nama emiten tersebut, perusahaan yang pernah kena unusual market activity (UMA) sebelumnya. Kami ada asumsi mungkin perlu dipanggil emitennya sebelum bisa memberikan data ke publik," ujarnya usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (15/1).

Di sisi lain, Laksono tidak mau berkomentar saat ditanya apakah saham ini terkait dengan kasus investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dia juga menyebut pihaknya tengah melakukan pembicaraan tentang anggota bursa yang terlibat dalam kasus itu.

"Sanksi nanti dibicarakan bersama dengan OJK," ujar Laksono.

Dalam rapat tertutup dengan DPR, BEI membahas permasalahan investasi yang dilakukan Jiwasraya. Namun, Laksono tak merinci apa saja pertanyaan-pertanyaan yang diajukan DPR kepada BEI.

Laksono melanjutkan, BEI sebenarnya telah memiliki mekanisme untuk mengetahui saham-saham yang terindikasi gorengan melalui UMA. Selain melalui UMA, BEI juga kerap kali melakukan suspensi pada saham-saham emiten yang bermasalah dan memiliki sistem notasi khusus pada emiten bandel.

"Sebenarnya kami mempunyai rambu-rambu yang, apabila diikuti dengan baik, mestinya akan cukup memberikan arahan buat para investor memilih saham-saham yang ada," tutur Laksono.

Adapun kemarin (14/1), Kejaksaan Agung akhirnya menetapkan lima tersangka pada kasus dugaan tindak pidana korupsi Jiwasraya. Mereka adalah Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat, Komisaris Utama PT Hanson Internasional Tbk. (MYRX) Benny Tjokrosaputro, mantan Direktur Utama PT Jiwasraya Hendrisman Rahim, mantan Direktur Keuangan PT Jiwasraya (Persero) Hary Prasetyo dan mantan Kepala Divisi Investasi Jiwasraya Syahmirwan.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid