Belajar dari Monica Amadea, perempuan muda dan pebisnis fesyen yang mendunia
Melalui Monomolly, Monica telah mengekspor produk fesyennya ke sejumlah negara.
Monica Amadea dikenal melalui bisnis fesyen wanita Monomolly. Perempuan muda ini telah mengekspor produknya ke Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Dia menyatakan, kesuksesannya tersebut tidak lepas dengan memasarkan produknya melalui platform digital. "Di Shopee, kita bisa terima hingga ribuan pesanan dan hingga kini bisa dapat pesanan yang stabil hingga ratusan ribu per harinya," ucapnya, melansir Antara, Kamis (28/10).
Monomolly adalah sebuah jenama fesyen yang mengusung tema pakaian inklusif. Merek ini memungkinkan seluruh perempuan memiliki pakaian dengan kualitas setara tanpa memedulikan bentuk dan ukuran tubuh. Monica mendorong para perempuan menjadi dirinya sendiri lewat produk fesyennya.
Monica melanjutkan, dirinya kerap dipaksa keadaan untuk memulai bisnis. Diceritakan dengan pengalamannya berkuliah di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dengan biaya sendiri.
Monomolly adalah bisnis yang diciptakannya untuk menjawab tantangan tersebut pada 2016. Monica saat itu baru berusia 19 tahun.
Dirinya mengungkapkan, usaha yang dirintisnya hanya bermodal nekat. Perjalanan bisnis pun tidak dimulai dengan persiapan yang cukup matang hingga akhirnya perempuan asal Jakarta ini memanfaatkan kemampuannya yang sering impulsif dan spontan untuk menghasilkan ide-ide baru.
“Bertindak terlebih dulu lebih penting ketimbang terlalu banyak berpikir yang malah bisa berakhir tidak menghasilkan apa pun,” jelasnya.
Kendati demikian, Monica menolak jika dirinya dikatakan tak punya cita-cita. Baginya, tetap melakukan usaha maksimal meskipun tidak pernah memerinci mimpinya.
Dalam akun LinkedIn pribadinya, Monica menyebut, telah memiliki lebih dari 270.000 konsumen setia. Dia terus mengembangkan diri dengan mempelajari konsep pemberdayaan perempuan, branding di sosial media, dan strategi pemasaran.