sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI: Ada kenaikan risiko nilai tukar di banyak negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menghadiri pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 23 Jul 2018 11:41 WIB
BI: Ada kenaikan risiko nilai tukar di banyak negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menghadiri pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina pada 19-22 Juli 2018. Dalam pertemuan tersebut ditekankan perlunya meningkatkan kerjasama internasional dalam mengatasi ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi untuk menjaga kontinuitas momentum pertumbuhan global. 

Meskipun perekonomian global masih diperkirakan tumbuh solid sebesar 3,9% di 2018 dan 2019, namun perekonomian global mulai menunjukkan risiko perlambatan pertumbuhan dalam jangka menengah dan meningkatnya faktor risiko. 

"Dalam kesempatan tersebut, Bank Indonesia menyampaikan adanya kenaikan risiko nilai tukar di banyak negara, khususnya di negara berkembang, memaksa Bank Sentral menaikkan suku bunga untuk menjaga stabilitas, terlepas kondisi ekonomi domestik yang masih kuat dan kokoh yang tidak memerlukan kenaikan suku bunga tersebut," jelas Direktur Eksekutif Agusman seperti dikutip dalam siaran resmi Bank Indonesia, Senin (23/7).  

Selain itu, Bank Indonesia menekankan pentingnya memperkuat bauran kebijakan moneter dan fiskal, serta memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas dan mendorong pelakanaan reformasi struktural. 

Bank Indonesia sendiri mendukung agenda Presidensi G20 Argentina dalam membahas perekonomian global, memperkuat sistem keuangan internasional, meningkatkan pembiayaan infrastruktur, dan serta mendalami isu-isu ekonomi digital. 

"Faktor risiko tersebut terutama bersumber dari ketegangan perdagangan, normalisasi kebijakan suku bunga beberapa Bank Sentral, dan ketegangan geopolitik di beberapa kawasan," terang dia.

Oleh sebab itulah, negara-negara G20 didorong untuk lebih meningkatkan komunikasi dan koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan, serta mendukung multilaterisme dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dan keuangan global. 

Agusman juga menyampaikan, dinamika perekonomian global pada pembahasa G20 tersebut sejalan dengan asesmen Bank Indonesia sebagaimana tercemin pada Rapat Dewan Gubernur pada 18-19 Juli 2018. "Dalam kesempatan ini, Indonesia turut mengundang para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 untuk hadir dalam Sidang Tahunan IMF-World Bank 2018 pada Oktober 2018 di Bali, Indonesia," ujar Agusman.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid