sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI diyakini dalam pilihan sulit menetapkan suku bunga acuan

Meski demikian, Bank Indonesia diyakini bisa mengambil keputusan terkait suku bunga acuan yang masih dipertahankan sebesar 4,25%.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Selasa, 08 Mei 2018 09:59 WIB
BI diyakini dalam pilihan sulit menetapkan suku bunga acuan

Kenaikan suku bunga acuan bank sentral untuk stabilisasi kurs rupiah bisa melahirkan pilihan sulit, karena dapat mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi.

"Memang pada saat situasi kurs berfluktuasi, pilihannya satu dari dua, tidak bisa dua-duanya," kata Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution seperti dilansir Antara di Jakarta, Senin (8/5) malam.

Kenaikan suku bunga acuan bisa dilakukan untuk menjaga stabilitas kurs rupiah terhadap dollar AS setelah cenderung mengalami pelemahan dalam beberapa minggu terakhir.

Namun, penyesuaian suku bunga acuan tersebut dapat mengganggu momentum pertumbuhan ekonomi yang telah berjalan dengan baik dalam triwulan I-2018.

"Tidak bisa dua-duanya, kecuali dalam situasi tenang, itu soal lain," katanya.

Meski demikian, Bank Indonesia diyakini bisa mengambil keputusan terkait suku bunga acuan yang masih dipertahankan sebesar 4,25%. Sekaligus mencari solusi dalam menghadapi pergerakan kurs rupiah saat ini.

Sebelumnya, pengamat ekonomi Tony Prasetiantono mengatakan kenaikan suku bunga acuan bisa menjadi upaya jangka pendek yang dilakukan bank sentral untuk menekan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Jangan alergi dengan menaikkan suku bunga karena ini bagian dari taktik jangka pendek," kata dia. Kenaikan suku bunga acuan dari saat ini sebesar 4,25% bisa menjadi alternatif bank sentral untuk menjaga fluktuasi kurs rupiah agar tidak sepenuhnya bergantung dari cadangan devisa.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid