sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI pangkas suku bunga, IHSG dan rupiah malah ambrol

Kurs rupiah dan IHSG terus melorot pada perdagangan Kamis (19/3).

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 19 Mar 2020 17:01 WIB
BI pangkas suku bunga, IHSG dan rupiah malah ambrol

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 5,2% ke level 4.105 pada penutupan perdagangan Kamis (19/3). Tercatat seluruh sektor mengalami penurunan, dengan sektor industri macam-macam yang turun 6,07% dan sektor manufaktur yang turun 5,96% menjadi pendorong terbesar pelemahan IHSG.

Investor asing tercatat membukukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp635 miliar. Saham milik PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang turun 7% tercatat menjadi top losers pada perdagangan hari ini. Tercatat 378 saham mengalami penurunan, 46 saham mengalami kenaikan, dan 92 saham stagnan.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang memutuskan untuk memangkas suku bunga BI 7-DayRepo Rate (BI7DRR) menjadi 4,5% belum mampu mendorong indeks untuk jangka pendek ini.

"Untuk saat ini belum terasa dampaknya. Dalam jangka pendek juga belum mampu mendorong indeks," kata Sukarno saat dihubungi, Kamis (19/3).

Senada dengan Sukarno, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pemotongan suku bunga tidak berdampak ke IHSG karena kondisi pasar sedang tidak realistis.

"Kabar baik yang ditunggu pasar adalah antivirus corona untuk bisa rebound," ujar Hans.

Hans memperkirakan IHSG akan kembali rebound pada kuartal IV-2020. Hanya saja, hal tersebut tidaklah mudah. Sebab, setelah pemulihan coviod-19 terjadi pasar akan berbicara mengenai dampak ekonomi dan bisnis yang ditimbulkan akibat covid-19.

"Karena kasusnya ini isu kesehatan, jadi kita nunggu isu kesehatan berlalu," ujar dia.

Sponsored

Rupiah hampir tembus 16.000

Sama halnya dengan IHSG yang mengalami penurunan, dari data Bloomberg rupiah di pasar spot juga tercatat mengalami pelemahan ke Rp15.912 per US$.

Hans Kwee mengatakan memang terpukul karena pasar khawatir penyebaran Covid-19. Selain itu, investor asing juga mencari safe haven dalam bentuk Franc Swiss, Yen Jepang, dan Dolar Amerika Serikat yang dianggap paling aman.

"Asing juga kemungkinan masih bisa meninggalkan pasar kita, mereka khawatir penyebaran corona tak bisa terkendali," tutur Hans.

Sementara itu, Sukarno Alatas mengatakan ketahanan rupiah ada level Rp16.950 per dolar AS.

"Kalo kita tarik level tertinggi rupiah sempat ke Rp16950 per dolar AS. Level ini bisa jadi patokan Resistnya utk rupiah," ujar dia.

Berita Lainnya
×
tekid