sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI: Pemalsuan rupiah lebih kecil dibandingkan negara lain

Pemalsuan uang rupiah di Tanah Air rata-rata 200.000 bilyet per tahunnya.

Muhammad Adil
Muhammad Adil Jumat, 24 Sep 2021 07:24 WIB
BI: Pemalsuan rupiah lebih kecil dibandingkan negara lain

Bank Indonesia (BI) menyatakan, perkembangan uang palsu di Tanah Air rerata 200.000 bilyet per tahunnya. Jumlah itu diklaim lebih kecil dibandingkan negara lain.

Di negara lain, terang Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Imanuddin, bisa sampai 100-200 bilyet per 1 juta lembar uang asli.

"Kalau dibandingkan negara lain, Indonesia masih cukup rendah, seperti setahun ini tingkatnya 3 ppm (piece per million). Artinya, tiga lembar per 1 juta lembar," katanya, Kamis (23/9).

Meski demikian, Imanuddin mengingatkan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap uang yang beredar harus dijaga. Salah satunya dengan menindak pelaku.

Baginya, penindakan juga penting dilakukan guna karena menjaga kedaulatan bangsa. Selain itu, uang berfungsi sebagai alat tukar atau transaksi ekonomi.

BI, lanjut dia, juga tengah menggencarkan gerakan cinta, bangga, dan paham rupiah. Hal tersebut guna melindungi masyarakat dari peredaran uang palsu.

"Salah satu cinta itu adalah kita imbau masyarakat untuk mengenal rupiah dan ciri-cirinya," jelas Imanuddin.

Uang rupiah, paparnya, memiliki 11 fitur pengamanan. Namun, hanya sebagian yang dapat diketahui masyarakat secara kasat mata dengan dilihat, diraba, dan diterawang (3D).

Sponsored

"Ada beberapa fitur keamanan keaslian uang yang hanya dikenali di Laboratorium BI. Untuk itu, kita jaga betul uang kita dengan beberapa fitur keamanan yang mudah-mudahan ini akan tetap kuat, yang sulit dipalsukan, dan tingkat pemalsuannya ini tetap rendah," tandasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid