sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI pertahankan suku bunga acuan 6%

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan besaran suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) berada pada level 6%

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 25 Apr 2019 16:32 WIB
BI pertahankan suku bunga acuan 6%

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan besaran suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) berada pada level 6%. Selain itu, BI juga menahan suku bunga acuan lainnya yakni suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Keputusan ini ditetapkan dengan melihat semua data-data terkait inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan sistem keuangan di dalam negeri serta perkembangan global.

"Hal ini sejalan dengan upaya kita memperkuat stabilitas eksternal perekonomian Indonesia," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Gedung BI, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).

Sementara itu, untuk mendorong permintaan domestik, BI bakal memperluas kebijkan yang lebih akomodatif di antaranya dengan meningkatkan ketersediaan likuiditas dan mendukung pandalaman pasar keuangan melalui penguatan strategi operasi moneter.

Langkah lainnya yang turut ditempuh ialah dengan mendorong efisiensi pembayaran ritel melalui perluasan layanan Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI) atau penambahan waktu dan percepatan setelmen, peningkatan batas nominal transaksi, dan penurunan tarif.

"Selain itu, kita juga bakal mendorong sisi supply transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), khususnya melalui penyederhanaan ketentuan kewajiban underlying transaksi," katanya.

Demikian pula dengan mendorong implementasi penyelenggara sarana pelaksanaan transaksi di pasar uang dan pasar valas (market operator), mengembangkan pasar Surat Berharga Komersial (SBK) sebagai alternatif sumber pendanaan jangka pendek oleh korporasi, serta mendorong perluasan elektronifikasi bansos non tunai, dana desa, moda transportasi, dan operasi keuangan pemerintah. 

Tak hanya itu, koordinasi dengan pemerintah terkait juga terus dipererat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, khususnya dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan.

Sponsored

"Dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan, khususnya dalam memperkuat permintaan domestik dan mendorong ekspor, pariwisata dan aliran modal asing," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid