sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI prediksi inflasi IHK 2020 di bawah 2%

Inflasi IHK pada September 2020 terpantau rendah di level 1,42% secara tahunan (yoy).

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 22 Okt 2020 17:24 WIB
BI prediksi inflasi IHK 2020 di bawah 2%

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada akhir tahun 2020 akan berada di bawah 2%, atau berada di bawah target tahunan inflasi sebesar 3%.

"Kami perkirakan, inflasi IHK sampai dengan akhir tahun 2020 lebih rendah dari 2% atau di bawah sasaran 3%. Di 2021 kami perkirakan inflasi akan ada di kisaran 3%," katanya dalam video conference, Kamis (22/10).

Adapun, inflasi IHK pada September 2020 terpantau rendah di level 1,42% secara tahunan atau year on year (yoy). Rendahnya inflasi September, lanjut Perry, disebabkan oleh rendahnya permintaan di tengah masyarakat.

"Hal ini sejalan dengan permintaan yang belum kuat, terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, ketersediaan pasokan dari panen di daerah sentra produksi, serta harga komoditas pangan global yang rendah," ujarnya.

Untuk itu, menurutnya, perlu adanya sinergi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BI dengan inovasi program pengendalian inflasi untuk menjaga inflasi di rentang sasaran yang telah dicapai sejak 2015.

Menurut Perry, transformasi UMKM terintegrasi ke dalam sistem menjadi sangat penting guna mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga dan inflasi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Ekosistem terintegrasi disertai penggunaan teknologi digital dari sisi produksi, yaitu ketersediaan pasokan dari input dan pembiayaan ke UMKM produsen, hingga kemudian ke sisi distribusi, yaitu ke korporasi distributor dan aggregator, hingga akhirnya ke konsumen," ucapnya.

Dalam hal ini, strategi yang ditempuh yaitu korporatisasi, yaitu pembentukan klaster UMKM untuk memperkuat skala ekonomi usaha. Lalu, peningkatan kapasitas, baik produksi, keuangan, dan pemasaran.

Sponsored

Kemudian, peningkatan akses pembiayaan baik dari perbankan maupun bukan perbankan, termasuk fintech. Serta, digitalisasi baik di sisi produksi maupun pemasaran.

Berita Lainnya
×
tekid