BI prediksi inflasi Mei 2019 capai 0,51%

Bank Indonesia (BI) memprediksi tingkat inflasi selama Ramadan 2019 atau hingga minggu ketiga Mei 2019 bakal mencapai 0,51% dibandingkan bulan sebelumnya atau 3,14% secara tahunan (year on year/yoy). 

"Inflasi yang 0,51% kalau dilihat dari historisnya untuk bulan ramadan itu masih lebih rendah dari sebelumnya. Biasanya pola historis ramadan itu inflasi selalu hampir mencapai 1%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks BI, Jumat (17/5).

Perry menjelaskan, penurunan tingkat inflasi secara tahunan tersebut berasal dari peningkatan harga beberapa barang konsumsi utama.

"Beberapa barang memang tercatat naik, antara lain cabai merah, bawang putih, daging ayam, dan telur," katanya.

Akan tetapi, menurutnya, beberapa komoditas lainnya justru terpantau turun harga.

"Ada sejumlah barang yang deflasi yaitu bawang merah, beras, dan tomat atau sayur," ucapnya.

Di sisi lain, angkutan udara disebutnya juga berkontribusi sebanyak 1,04% terhadap inflasi periode tersebut.

"Serta menunjukkan penurunan atau kontribusi tarifnya menjadi lebih rendah dari April 2019 yang sebesar 2,27%," tuturnya.

Dengan demikian, kontribusi angkutan udara terhadap inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) secara menyeluruh hanya sebesar 0,01 (mtm).

Sebelumnya, BI mencatat inflasi sepanjang April 2019 sebesar 0,44% (mtm). Untuk itu, hasil Rapat Dewan Gubernur BI terakhir memutuskan bakal konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Hal ini guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil yang diperkirakan berada di bawah titik tengah kisaran sasaran inflasi 3,5±1% pada 2019. 

"Koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait juga ditempuh dalam mengendalikan inflasi pada bulan Ramadan dan Idul Fitri 1440H," ujar Perry.