BI prediksi tingkat inflasi April 2020 capai 0,2%

Bank Indonesia (BI) melakukan survei pemantauan harga untuk sejumlah bahan pokok melalui 46 kantor BI di seluruh Indonesia. Dari survei tersebut diperkirakan inflasi April tumbuh 0,2% (month to month/mtm).

"Kami perkirakan berdasarkan survei pemantauan harga sampai minggu kedua bahwa inflasi April sekitar 0,2% mtm," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam video conference, Kamis (9/4).

Perry mengungkapkan inflasi pada April masih terkendali karena harga sejumlah bahan pokok di pasaran tetap rendah. Dengan demikian, lanjutnya, secara tahunan inflasi April tercatat di angka 2,90%.

"Ini menunjukkan bagaimana faktor yang berpengaruh ke inflasi itu terkendali rendah. Faktor itu tentu saja dalam konteks ini bagaimana pemerintah pusat dan daerah juga berkoordinasi untuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok," ujarnya.

Selain itu, tingkat inflasi yang rendah juga didorong oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi yang menurun menjadi 2,3%, sehingga kapasitas produksi mengalami kesenjangan output. 

Dengan demikian, sisi permintaan akan lebih rendah dibandingkan penawaran, sehingga harga-harga pembentuk inflasi tetap akan terkendali.

"Konteks permintaan akan rendah. Rupiah memang akan sangat kecil sekali ditransmisikan pada kenaikan harga," ucapnya.