sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI: Prospek ekonomi bergantung kepada vaksin Covid-19

Pemulihan ekonomi nasional telah berangsur pulih dan akan semakin membaik, jika proses vaksinasi dapat dilakukan dengan cepat.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 07 Des 2020 17:05 WIB
BI: Prospek ekonomi bergantung kepada vaksin Covid-19

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, prospek ekonomi Indonesia ke depan sepenuhnya akan bergantung kepada vaksinasi Covid-19, yang mulai masuk ke dalam negeri pada awal Desember ini.

"Alhamdulillah pemerintah sudah memesan vaksin dan insya Allah akan lakukan vaksinasi dalam waktu dekat dan BI ikut danai lewat burden sharing 2020," katanya dalam video conference, Senin (7/12).

Menurut dia, pemulihan ekonomi nasional telah berangsur pulih dan akan semakin membaik, jika proses vaksinasi dapat dilakukan dengan cepat. Sehingga dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk bisa beraktivitas seperti di waktu normal.

"Prasyarat ini diharapkan aktivitas sehari-hari dalam bekerja, dan kegiatan ekonomi keuangan akan berangsur membaik dan akan memperbaiki prospek pemulihan ekonomi," ujarnya.

Perry pun mengungkapkan, untuk prospek ekonomi yang lebih baik tadi memang dibutuhkan penguatan sinergi antarsesama lembaga dan juga masyarakat untuk membangun optimisme, sehingga pemulihan ekonomi dapat diperkuat. 

Oleh karena itu, dia optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 akan semakin membaik dan mendekati level positif, dibandingkan dengan tiga kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi.

Dia pun memperkirakan dengan pemulihan ekonomi yang berangsur membaik. Di mana pada 2021 laju perekonomian berada di kisaran 4,8%-5,8%. Sementara, inflasi diproyeksikan berada di kisaran 3%,

"Saya jelaskan bagaimana kami memandang bahwa proses pemulihan ekonomi itu tengah berlangsung. Kuartal IV semoga akan mulai positif meski masih sangat kecil, tetapi tahun depan kita perkirakan 4,8%-5,8 %," ucapnya. 

Sponsored

Selain itu, nilai tukar rupiah juga diperkirakan stabil dan cenderung menguat serta stabilitas eksternal terjaga dengan surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) dan current account deficit (CAD) di bawah 1,5%.

"Stabilitas sistem keuangan juga terjaga dan kami perkirakan meski kredit rendah dan dengan proses perbaikan ekonomi dan pertumbuhan kredit dan DPK berkisaran antara 7%-9%," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid