BI revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020
Merebaknya coronavirus telah berdampak luas kepada berbagai sektor perekonomian di Indonesia.
Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 menjadi 5,0% hingga 5,4%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,1%-5,5%. Revisi pertumbuhan dilakukan setelah coronavirus mewabah.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, revisi pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh terhambatnya pemulihan perekonomian global akibat dari meluasnya wabah coronavirus atau disebut Covid-19.
"Revisi prakiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek tertahannya prospek pemulihan ekonomi dunia pascameluasnya Covid-19," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2).
Merebaknya coronavirus telah berdampak luas kepada berbagai sektor perekonomian di Indonesia, utamanya untuk sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi.
Tak hanya merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, BI juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,1% menjadi 3,0%. Merebaknya coronavirus di China telah mendorong peningkatan risiko penyesuaian aliran dana global dari negara berkembang ke aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman, serta memberikan tekanan kepada mata uang negara berkembang.
"Upaya penanggulangan Covid-19 perlu terus dicermati karena dapat memengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi, volume perdagangan, dan harga komoditas dunia, serta pergerakan aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia," ucapnya.