sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bidik pebisnis global, BNI akan tambah kantor cabang di ASEAN

Kredit yang disalurkan melalui kantor BNI cabang luar negeri tumbuh 9,9% sepanjang 2019.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 24 Jan 2020 11:05 WIB
Bidik pebisnis global, BNI akan tambah kantor cabang di ASEAN

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) tengah mengkaji rencana pembukaan kantor perwakilan luar negeri. Direktur BNI Bob T. Ananta mengatakan ekpansi ini dilakukan untuk memperluas jaringan dan meningkatkan penyaluran kredit BNI. Saat ini, BNI telah memiliki kantor representatif di Myanmar.

"Kami ingin menangkap bisnis di Indochina. Itu yang akan kami review apakah perlu kantor representatif di sana, atau kami bisa lihat kemungkinan membuka cabang di negara lain entah Vietnam atau Kamboja," ujar Bob di Jakarta, belum lama ini.

Selain Vietnam dan Kamboja, BNI juga mempertimbangkan untuk menambah kantor cabang di Singapura. Adapun hingga akhir 2019, BNI memiliki delapan outlet di luar negeri yang mencatatkan pertumbuhan bisnis yang signifikan. 

Sementara itu, Direktur BNI Ario Bimo mengatakan dari seluruh nasabah korporat BNI, sebanyak 15%-25% di antaranya adalah para pebisnis global. 

"Kantor-kantor BNI cabang luar negeri tersebut rata-rata telah mencatatkan profit, sehingga terdapat sumber devisa baru untuk Indonesia, yaitu pajak," ujar Ario. 

Aria mengatakan kinerja kantor kantor BNI cabang luar negeri menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Kredit yang disalurkan melalui kantor BNI cabang luar negeri tumbuh 9,9% secara tahunan (year on year/yoy) yaitu dari Rp38,59 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp42,39 triliun pada akhir 2019. 

Kredit tersebut ditopang oleh pendanaan yang bersumber dari non conventional funding sebesar Rp21,69 triliun pada 2019 atau tumbuh 35,1% dari tahun 2018 yang mencapai Rp16,06 triliun. Sumber pendanaan Iainnya adalah dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar Rp5,21 triliun pada 2019 atau tumbuh 2,8% (yoy) di atas tahun 2018 sebesar Rp5,07 triliun. 

Kinerja penyaluran kredit dari cabang luar negeri tersebut menghasilkan pendapatan bunga sebesar Rp3,36 triliun pada 2019 atau tumbuh 20,5% yoy dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp2,79 triliun. Kinerja bisnis kantor-kantor BNI cabang luar negeri ini juga dapat tergambarkan dari pendapatan non bunga (FBI) yang meningkat 105,3% dari Rp243,67 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp499,74 miliar pada tahun 2019. 

Sponsored

Dengan kinerja tersebut, seluruh kantor BNI cabang luar negeri mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp1,1 triliun pada akhir tahun 2019. Ario mengatakan kantor-kantor BNI cabang luar negeri saat ini semakin mandiri karena ketergantungan pendanaan dari kantor pusat semakin menurun. 

"Di mana sebelum tahun 2014, 80% sumber pendanaan kantor BNI cabang luar negeri masih berasal dari kantor pusat di Jakarta. Pada tahun 2019, tinggal 40%," tutur Ario. 

Ario melanjutkan, BNI optimistis telah berada pada jalur yang seharusnya dalam pengembangan bisnis internasionalnya. Hal ini terlihat dari pertumbuhan compound annual growth rate (CAGR) aset pada periode 2014-2019 yang mencapai 20,6% per tahun. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid