sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BKPM dorong peran swasta bangun infrastruktur

Saatnya menerapkan strategi yang lebih kreatif dalam hal pembiayaan proyek infrastruktur.

Hermansah
Hermansah Kamis, 04 Okt 2018 10:15 WIB
BKPM dorong peran swasta bangun infrastruktur

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong peran serta pelaku usaha swasta, sebagai upaya pengembangan sektor infrastruktur di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala BKPM Thomas Lembong menyatakan, pemerintah fokus pada aspek pembiayaan proyek infrastruktur tanpa bergantung pada APBN. “Saatnya menerapkan strategi yang lebih kreatif dalam hal pembiayaan proyek infrastruktur. Salah satu yang bisa diterapkan adalah melalui sekuritisasi aset-aset perusahaan swasta," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/10).

Melalui pelepasan aset-aset tersebut, pemilik perusahaan bisa mendapatkan cash dan membangun investasi baru. Diantaranya dituangkan ke pembangunan proyek infrastruktur.

Pemerintah telah mencanangkan visi menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia melalui Visi Indonesia 2045. Pembangunan infrastruktur merupakan tahapan pertama yang menjadi fondasi pembangunan nasional menuju visi tersebut.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan Bappenas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Indonesia membutuhkan sekitar Rp 4.796 triliun untuk membangun infrastruktur pada 2015-2019. Porsi pembiayaan Pemerintah hanya sebesar 41,3% atau Rp1.951,3 triliun. Sementara itu, BUMN diharapkan berkontribusi sebesar 22,2% (Rp 2.817,7 triliun) dan partisipasi swasta sebesar 36,5% (Rp 1.751,5 triliun).

Saat ini Pemerintah akan melanjutkan pembangunan infrastruktur pada 2019 dengan alokasi pendanaan sebesar Rp 420,5 triliun (Rancangan APBN 2019) atau meningkat 2,4% dibandingkan dengan 2018 sebesar Rp 410,4 triliun. Namun, dalam situasi global yang bergejolak, Pemerintah berupaya menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menjaga pembiayaan infrastruktur agar risiko tetap terjaga dan berkelanjutan.

Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Sumit Dutta menyatakan, Indonesia menempati posisi kuat di ASEAN dan berkontribusi sebanyak 35% terhadap PDB ASEAN dan 40% terhadap populasi ASEAN.

Agenda pembangunan infrastruktur yang dicanangkan merupakan kunci untuk mendukung visi Indonesia menjadi
ekonomi keempat terbesar di dunia 2045. Pembiayaan inovatif untuk mendukung partisipasi sektor swasta dalam pertumbuhan infrastruktur di Indonesia menjadi prioritas strategis utama.

Sponsored

“Dengan menarik nasabah besar global kami untuk berinvestasi pada proyek infrastruktur di Indonesia, HSBC ingin turut berperan serta dalam mendukung tujuan Indonesia untuk menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2045 dan menjadikan negara pilihan untuk berinvestasi,” jelas Sumit Dutta.

Berita Lainnya
×
tekid