sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BKPM: Investasi asing bisa tumbuh double digit tahun ini

Pemerintah optimistis dengan target tersebut karena minat investasi di awal tahun ini menunjukkan tren positif. 

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 12 Mar 2019 19:13 WIB
BKPM: Investasi asing bisa tumbuh double digit tahun ini

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan pertumbuhan penanaman modal asing (PMA) bisa mencapai double digit pada 2019. Kepala BKPM Thomas Lembong menyatakan pemerintah optimistis dengan target tersebut karena minat investasi di awal tahun ini menunjukkan tren positif. 

"Tren ini diharapkan terus berlanjut sampai akhir tahun,” kata Thomas Lembong dalam acara Rakornas Investasi di Tangerang Selatan, Selasa (12/3).

Thomas mengatakan pemerintah akan melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan pertumbuhan PMA di tahun 2019. Pertama, dengan memanfaatkan online single submission (OSS).

"Ini adalah aspek pengawalan investasi. Investasi harus dikawal dari ujung ke ujung. Setiap langkah harus direspons," ucapnya.

Kedua, pemerintah melalui otoritas investasi nasional akan memanfaatkan sistem Koordinasi Pengawalan Investasi dengan Memanfaatkan Aplikasi (Kopi Mantap).

Dengan aplikasi ini, koordinasi antar stakeholder, yakni kementerian/lembaga (K/L) maupun pemerintah daerah (pemda) akan lebih efektif. Sehingga, akan memudahkan dan mempercepat proses perizinan investasi.

Menurutnya, Kopi Mantap kini menjadi sarana yang lebih resmi dan profesional, serta dilengkapi dengan aspek kemananan, arsip, dan back-up yang lebih terjamin.

Aplikasi protokol komunikasi semacam ini, kata Lembong, sudah berlaku juga di Singapura. Dalam satu platform, sebanyak 14.000 pejabat dan pemangku kepentingan di Singapura dapat saling bertukar informasi dan berkomunikasi secara digital.

Sponsored

"Pola kerja pemerintahan kami masih terjebak di pola abad ke-20 di mana isinya rapat-rapat-surat menyurat. Sementara abad ini dinamika sangat cepat, kalau kami tidak upgrade cara kerja kami, nanti akan tertinggal dengan negara-negara lain," ujar dia.

Sementara, Thomas mengaku pada 2018 terjadi penurunan arus modal asing atau foreign direct investment (FDI) sebesar 8,8%. Angka tersebut merupakan penurunan yang pertama kali sejak empat tahun lalu.

"Padahal biasanya tumbuh double digit. Kondisi ini konsisten di seluruh dunia. Data PBB, tunjukkan FDI -20%. Tahun lalu adalah tahun yang berat untuk investasi," ujar dia.

Thomas menyebutkan, ada tiga faktor yang membuat investor asing enggan menanamkan modalnya di Indonesia pada tahun lalu. Salah satunya terkait perang dagang, normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang menaikkan suku bunga, dan kebijakan tax amnesty yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.

"Syukurnya tahun 2018 akhir kami mulai melihat recovery dan awal 2019 recovery makin kencang. Tahun ini kami percaya diri PMA kembali double digit," ujar dia.

Mengutip data BKPM, realisasi investasi usepanjang 2018 mencapai Rp721,3 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pencapaian ini hanya tercatat 94,3% dari target realisasi investasi RPJMN senilai Rp765 trilliun.

Adapun total realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada 2018 mencapai Rp328,6 triliun atau meningkatan sebesar 25,3%  dibandingkan tahun sebelumnya Rp262,3 triliun. 

Sedangkan total realisasi investasi PMA tada 2018 adalah mencapai Rp392,7 triliun. Angka ini turun 8,8% dibandingkan realisasi investasi PMA tahun sebelunbya senilai Rp430,5 triliun.

Berita Lainnya
×
tekid